Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

BMT Mampu Bersaing di Era MEA. Begini Caranya

BMT memiliki potensi dasar nasabah lokal yang kuat dan kompetitif, sehingga akan mampu bersaing di era perdagangan bebas.
Marsya Nabila
Marsya Nabila - Bisnis.com 02 Februari 2016  |  12:41 WIB
BMT Mampu Bersaing di Era MEA. Begini Caranya
Ilustrasi - Antara

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) memiliki posisi strategis dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Pasalnya, BMT memiliki potensi dasar nasabah lokal yang kuat dan kompetitif, sehingga akan mampu bersaing di era perdagangan bebas.

"Tapi ada hal-hal krusial yang tetap harus diperhatikan seperti menyangkut kualitas, pelayanan dan lainnya.Yang tak kalah pentingnya, harus bisa menggapai posisi yang lebih baik dengan jalan memperbaiki diri serta menjalin hubungan intensif dengan lembaga sejenis," ujar Deputi Kelembagaan Kemenkop dan UKM, Choirul Djamhari dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Selasa (2/2/2016).

Choirul menambahkan, BMT sebagai jelmaan koperasi dengan prinsip syariah, memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan. Hanya saja secara umum, masih diperlukan usaha untuk memperkuat kelembagaannya.

Karena itu, Kemenkop dan UKM bersama OJK sedang mendata dan memberi kesempatan pada BMT untuk memilih, apakah akan berbentuk kelembagaan koperasi atau bukan.

"Jika koperasi berarti ada dibawah naungan kami, jika tidak akan berada di bawah binaan OJK Yang jelas, prinsip dasarnya BMT harus tetap dikembangkan," ujarnya.

Beberapa prinsip dasar tersebut meliputi memiliki sumber daya yang memadai sebagai lembaga usaha, bersedia mengikuti semua peraturan baik secara industri maupun regulasi pemerintah, sebagai bekal mengelola dengan prinsip yang baik dan benar. Selain tentu ada aturan syariah yang dipegang sebagai jalan mengagungkan syiar Islam.

Sementara itu Ketua Pengurus BMT Al Ikhlas, Ahmad Sumiyanto menuturkan pihaknya ingin memperkuat jalinan keanggotaan. Sebab menurutnya, ukuran sukses BMT antara lain ketika partisipasi anggota meningkat demikian pula dengan kesejahteraan anggota, juga meningkat.

Selain itu penguatan pada kredit atau pembiayaan pada anggota berbasis komunitas. Keberhasilan BMT juga diukur dari keberhasilan mengelola bisnis.

Saat ini aset BMT Al Ikhlas tercatat sebesar Rp37 miliar. Pada 2016, ditargetkan aset bertambah menjadi Rp41 miliar sampai Rp 42 miliar. BMT Al Ikhlas juga menargetkan peningkatan anggota sampai 100%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bmt
Editor : Saeno

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top