Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Permata Tbk. menggenjot pertumbuhan kredit, terutama pada sektor kredit konsumer pada kisaran 5%-10%.
Seiring dengan meningkatkan pertumbuhan kredit tersebut dan juga sejalan dengan penurunan BI Rate bank berkode BNLI tersebut telah menurunkan suku bunga kredit sebesar 25 bps sejak akhir Januari lalu.
Retail Banking Director Bank Permata Bianto Surodjo mengatakan Bank Permata akan terus memantau perkembangan kondisi ekonomi pada masa transisional ini.
"Dengan turunnya suku bunga kemarin, kami melakukan penyesuaian terhadap beberapa produk pinjaman," ujar Bianto saat ditemui di Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Bianto memaparkan secara umum, kondisi kredit konsumer Bank Permata didominasi oleh retail banking sebesar 50%. Sebanyak 30% pasar diisi oleh kredit pemilikan rumah (KPR) dan sisanya ada pada kartu kredit, personal loan, dan kredit tanpa agunan (KTA).
Sektor kredit konsumer dianggap Bank Permata masih cukup menjanjikan. Meskipun penyaluran kredit Bank Permata di sektor konsumer sedikit turun pada tahun lalu. Kredit konsumer yang terus digenjot adalah KPR, kredit mobil melalui program joint finance serta kartu kredit.