Bisnis.com, DENPASAR--Sun Life Financial Indonesia pada kuarter pertama tahun ini sudah berhasil memberikan kontribusi penjualan sebesar 10% terhadap penjualan produk di Sun Life Financial Asia.
Presiden Sun Life Financial Asia Kevin Strain mengungkapkan kinerja tersebut mencerminkan besarnya potensi Indonesia dibandingkan dengan negara lain.
"Saya kira itu mencerminkan potensi Indonesia. Jumlah penduduk, China dan India lebih besar di Asia, tetapi pertumbuhan di Indonesia paling cepat dan saya melihat tren itu terus meningkat," ujarnya di sela-sela peresmian kantor baru di Denpasar, Bali, Kamis (3/3/2016).
Dia menilai Indonesia merupakan pasar penting bagi Sun Life Financial, dikarenakan masih rendahnya penetrasi asuransi, tetapi jumlahnya penduduknya sangat besar. Hasil dari kunjungannya ke delapan kota di Tanah Air, kebutuhan akan produk asuransi masih sangat besar di negara.
Karena itu, lanjutnya, Indonesia menjadi salah satu prioritas utama pertumbuhan di Asia. Untuk menjangkau hal tersebut, dia mengungkapkan sudah membuat tiga keputusan strategis untuk pasar Indonesia a.l sejak tiga tahun lalu menginvestasikan dana senilai US$40 juta untuk pengembangan agen asuransi yang paling disegani.
Strategi kedua, menggandeng sejumlah perbankan di Indonesia untuk menyalurkan produk bancassurance, dan ketiga, investasi dalam bidang sumber daya manusia (SDM).
Menurutnya, sangat penting menciptakan agen asuransi yang memiliki kemampuan profesional, peduli, menginsipirasi dan unggul demi memberikan rekomendasi terbaik. Keyakinan itu didasari hasil selama tiga tahun ke belakang, perolehan premi di Indonesia naik tiga kali lipat, dan laba tumbuh 2,5%.
"Indonesia adalah salah satu kunci penting pertumbuhan Sun Life di Asia. Saya berharap bisa tumbuh lebih cepat lagi. Untuk sukses di regional, kami harus berhasil di Indonesia," harapnya.
Ditemui di lokasi sama, Presdir Sun Life Financial Indonesia (SLFI) Elin Waty menuturkan salah satu kunci peningkatan kinerja asuransi berbasis di Kanada ini di sini adalah peran dari daerah. Dia mengakui, Bali merupakan kontributor utama penjualan premi secara nasional.
Pada tahun lalu, dari total premi yang dihasilkan senilai Rp1,05 triliun, Pulau Dewata menyumbangkan Rp171 miliar. Hal itu terjadi, karena jumlah agen yang terdapat di Pulau Dewata mencapai 3.000 orang sehingga membantu meningkatkan pertumbuhan hingga 50%.
Menurutnya penjualan premi di Bali masih berpotensi tumbuh lebih tinggi dari tahun lalu, karena saat ini penetrasi asuransi di pulau destinasi wisata ini masih sekitar 20%. Untuk tumbuh lebih tinggi, pihaknya menilai dibutuhkan jumlah agen berkualitas lebih banyak agar mampu melayani masyarakat menjangkau produk asuransi.
"Salah satu penyebab penetrasi masih segitu,kami rasa agen berkualitas masih kurang banyak. Makanya kami pindahkan fasilitas kantor dari sebelumnya ke lokasi sekarang yang lebih baik sehingga rekrut lebih baik,"ujarnya.
Sun Life Financial Prioritaskan Indonesia
Sun Life Financial Indonesia pada kuarter pertama tahun ini sudah berhasil memberikan kontribusi penjualan sebesar 10% terhadap penjualan produk di Sun Life Financial Asia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Feri Kristianto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu
Rekomendasi dan Sentimen Seputar Saham Harita Nickel (NCKL)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 jam yang lalu
Kredit Konsumsi per Oktober 2024 Tumbuh 10,8%, KPR Stagnan
6 jam yang lalu
Rencana Tugu Insurance (TUGU) untuk Skema Bisnis 2025
8 jam yang lalu