Bisnis.com, JAKARTA - Pada saat kebutuhan hidup semakin meningkat, setiap orang dituntut untuk semakin bijak pula dalam membelanjakan uang. Jika tak hati-hati dalam mengelola keuangan—baik untuk yang masih lajang apalagi yang sudah berumah tangga—bisa berdampak fatal yang mengakibatkan uang gaji selalu habis sebelum satu bulan.
Apalagi, hampir semua kebutuhan hidup dibeli dengan uang. Sebesar apapun penghasilan Anda, uang tidak akan tersisa setiap bulannya kalau Anda tidak melakukan trik yang tepat dalam membelanjakan uang. Kalau sudah begitu, Anda akhirnya terpaksa pontang-panting mencari tambahan dana untuk bisa memenuhi kebutuhan menjelang tibanya waktu gajian berikutnya.
Menurut Konsultan Perencana Keuangan Independen Fithri Adam, CFP®, hal utama yang harus dilakukan seseorang agar uang gaji tidak habis begitu saja adalah mengubah mindset ketika berbelanja. Pasalnya, mindset menjadi faktor yang sangat memengaruhi prilaku keuangan seseorang.
“Orang jadi boros, atau belanja tanpa rencana, belanja sesuka hati atau menghabiskan gaji untuk pengeluaran konsumtif dan tidak menyisihkan dana untuk masa pensiun, semuanya dipengaruhi oleh mindset seseorang tentang uang dan kehidupan,” ujarnya.
Selama ini, sebagian orang menganggap orang yang bergaya keren dan bergaya hidup mewah adalah orang kaya, padahal bisa saja barang-barangnya adalah hasil utang semua. Di sisi lain, juga ada anggapan bahwa orang yang hidup sederhana dan penampilannya tidak trendi adalah orang susah, padahal mungkin saja orang itu memiliki banyak tabungan dan investasi, sehingga harta bersihnya lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berpenampilan dan gaya hidupnya mewah.
Selain mengubah mindset, upaya selanjutnya yang bisa dijadikan trik membelanjakan uang dengan cara bijak adalah dengan membentuk perilaku, gaya hidup, dan kebiasaan keuangan yang positif. Misalnya, dengan mengubah kebiasaan boros menjadi kebiasaan berhemat, atau kebiasaan belanja konsumtif menjadi kebiasaan menabung dan berinvestasi.
“Jika prilaku dan kebiasaan serta gaya hidup ini tidak diubah, maka dipastikan seseorang akan menghadapi masalah keuangan karena kondisinya akan menjadi besar pasak dari pada tiang, alias tekor melulu,” katanya. Sebesar apapun penghasilan seseorang, jika uangnya selalu habis dibelanjakan untuk barang-barang konsumtif, maka gajinya tidak akan ada hasilnya. Artinya, perilaku disiplin dalam keuangan adalah kunci keberhasilan pengelolaan keuangan.
Di sisi lain, Fithri juga menenkankan pentingnya melakukan evaluasi pelaksanaan perencanaan keuangan dengan membandingkan antara bujet versus aktual yang terjadi, apakah ada penyimpangan, surplus, atau malah defisit.
Dengan demikian, kita tahu langkah apa yang harus diambil sehingga kita bisa menikmati hasil investasi. Namun, disiplin dalam melaksanakan rencana keuangan pribadi atau keluarga adalah kunci sukses tercapainya rencana besar hidup seseorang atau keluarga. ()