Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Surabaya Salurkan KUR 24% dari Target

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. merealisasikan penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR di wilayah Surabaya senilai Rp422 miliar selama triwulan pertama tahun ini.

Bisnis.com, SURABAYA—PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. merealisasikan penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR di wilayah Surabaya senilai Rp422 miliar selama triwulan pertama tahun ini.

Andhina Budianie, Head of Business Banking PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah Surabaya, mengatakan angka tersebut setara dengan 24,11% dari target sepanjang tahun ini. Persentase ini mendekati level proporsional di angka 25%.

“Proporsionalnya pada akhir Maret terealisasi 25% agar pada akhir Juni tercapai 50%,” ujar dia kepada Bisnis.com, di Surabaya, Selasa (5/5/2016).

Target penyaluran KUR BNI sepanjang tahun ini sebesar Rp1,75 triliun. Nilai ini meningkat berkali lipat dari target tahun lalu sejumlah Rp486 miliar.

Angka tahun lalu kecil lantaran program KUR berbunga 9% ini baru dimulai selama periode September – Desember.

Penyaluran terbanyak KUR oleh BNI adalah ke sektor perdagangan, restoran, dan hotel di atas 70%. Terbanyak kedua adalah pertanian tetapi porsinya jauh di bawah perdagangan. Untuk pertanian, perburuan, dan saranan pertanian sekitar 9%.

“Karena penyaluran KUR ditargetkan tumbuh pesat maka strategi yang dipakai mendorong penyalurannya ke perdagangan,” ucap Andhina.

Karakter nasabah di Surabaya paling banyak bergelut di sektor perdagangan. Oleh karena itu pertanian pamornya tidak sekuat sektor ini. Walaupun demikian, BNI hendak meningkatkan porsi pertanian menjadi 20% pada penghujung tahun.

Cara yang ditempuh dengan memperkuat kerja sama bersama salah satu cabang pertanian, yakni tebu. Kemitraan dijalin dengan beberapa perusahaan tebu atau gula, seperti PTPN X, PTPN XI, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).

“Kami akan terapkan skema khusus untuk pertanian tebu dan kami khususkan 53 SDM baru untuk tangani itu,” tutur Andhina.

Sementara untuk total penyaluran kredit di Jatim sampai periode Februari 2016, Kepala Regional 4 Otoritas Jasa Keuangan Sukamto menyatakan untuk kredit pertanian porsinya baru sekitar 2%. Persentase ini setara dengan Rp8,49 triliun dari total penyaluran kredit Rp405,21 triliun.

“Seharusnya porsi kredit pertanian dalam total kredit bisa 30%. Ini terlalu optimistis memang, tetapi kita harus optimistis,” ujarnya.

Adapun pada tahun ini saja OJK membidik angka optimistis bahwa kredit pertanian porsinya bisa mencapai 5% sampai dengan 10%.

Untuk merealisasikan ini harus diterapkan secara efektif penjaminan kredit pertanian oleh asuransi karena resiko kredit ini tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper