Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank OCBC NISP Tbk. mulai mengantisipasi menipisnya margin bunga bersih atau net interest margin seiring kebijakan pemerintah yang menginginkan suku bunga kredit perbankan menjadi single digit di akhir tahun.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menuturkan pihaknya memiliki beberapa langkah untuk menjaga pemasukan bank ketika pendapatan bunga mulai terpangkas.
"Yang pertama kami memang akan meningkatkan pendapatan non bunga," katanya di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Sepanjang tahun lalu perseroan mencatatkan pendapatan bunga bersih senilai Rp4,41 triliun atau tumbuh sebesar 18% secara tahunan (year on year). Sedangkan pendapatan selain bunga yang berhasil didapat perseroan mencatatkan pertumbuhan sebesar 15% dari Rp743 miliar menjadi Rp854 miliar.
Pendapatan non bunga atau fee based income emiten dengan kode saham NISP ini didominasi oleh pendapatan berbasis komisi yang berasal dari kredit sebesar 23%, diikuti oleh trade finance sebesar 17% dan keuntungan dari penjualan instrumen keuangan sertabancassurance sebesar 10%.
Selain itu, Parwati juga menyebutkan pihaknya bakal menjaga struktur pendanaan dengan porsi dana murah di sekitar level 40% dari total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Dengan demikian, beban biaya dana atau cost of fund yang ditanggung perseroan dapat ditekan. Per Desember 2015 nilai total DPK yang dihimpun perseroan tercatat senilai Rp 85,48 triliun dengan porsi dana murah sebesar 41,67%.
"Kami juga akan mencoba menarik nasabah yang hanya menikmati satu layanan, misalnya kredit, menjadi nasabah kami seutuhnya. Jadi, transaksinya juga di OCBC NISP," ujarnya.