Bisnis.com, JAKARTA--Apresiasi rupiah terus berlanjut seiring aliran masuk modal asing sehingga semakin menguatkan persepsi investor terhadap perekonomian dalam negeri.
Juda Agung, Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, mengatakan aliran modal asing yang masuk pada kuartal I/2016 sebesar US$4,9 miliar atau lebih besar dibandingkan kuartal I dan II/2015.
Modal asing banyak masuk di pasar saham, surat utang negara, dan sertifikat Bank Indonesia, khusus pasar SUN berhasil membukukan capaian US$3,7 miliar hingga Maret 2016.
"Penguatan rupiah masih berlanjut terutama inflow yang terus masuk di kuartal satu sudah sekitar US$4,9 miliar," ucapnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Pada Maret 2016, secara year to date nilai tukar rupiah menguat 3,96% ke level Rp13.260 per US$1. penguatan rupiah juga didukung meningkatnya pasokan valas korporasi domestik yang berorientasi ekspor.
"Kami melihat level yang sekarang ini sangat sejalan dengan nilai tukar fundamental," ujarnya.