Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan pembiayaan PT Adira Dinamika Multifinance berkomitmen memperluas segmen pembiayaan dengan segera merambah lini bisnis sewa guna usaha.
Presiden Direktur Adira Finance Willy S. Dharma mengatakan pihaknya tengah melakukan berbagai persiapan mulai dari infrastruktur hingga tenaga ahli sebelum pembiayaan sewa guna usaha (SGU) diluncurkan kepada konsumen.
“Saat ini masih kami lakukan pengembangan, targetnya akhir tahun ini atau awal tahun depan bisa diluncurkan produk pembiayaannya,” kata Willy kepada Bisnis belum lama ini.
Dia mengungkapkan, perluasan bisnis ke segmen sewa guna usaha dilakukan dalam rangka mendukung program pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur. Adapun, dukungan yang diberikan ialah dengan menyalurkan pembiayaan alat berat yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan proyek infrastruktur.
Sementara itu, berdasarkan ikhtisar data keuangan yang dipublikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2016 tercatat pembiayaan pada lini bisnis sewa guna usaha mencapai Rp101,3 triliun atau menurun sebesar 10,5% jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.
“Memang tengah lesu, tetapi kami harapkan dengan adanya komitmen pemerintah untuk mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur, maka lini bisnis ini diharapkan bisa semakin menjanjikan,” ujarnya.
Sepanjang 2016, Adira Finance menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan Rp35 triliun atau tumbuh sebesar 15% dibandingkan dengan realisasi pembiayaan pada 2015 yaitu Rp30,5 triliun.
Dari target tersebut, sampai dengan Mei 2016, perseroan telah merealisasikan pembiayaan Rp12 triliun atau cenderung stagnan jika dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu.
Menurutnya, masih lemahnya daya beli masyarakat dan lesunya kinerja industri otomotif menjadi penyebab tertahannya laju pertumbuhan pembiayaan.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyatakan pembiayaan sewa guna usaha memang belum menunjukkan pemulihan, lantaran kinerja sektor pertambangan masih menunjukkan penurunan.
“Kinerja sektor pertambangan yang selama ini menjadi tulang punggung pembiayaan sewa guna usaha cenderung terus menurun. Sehingga, berdampak kepada realisasi penyaluran kredit multifinance,” jelasnya.
Kendati demikian, dia mengatakan upaya pemerintah untuk mengakselerasi pembangunan sejumlah proyek infrastruktur diharapkan mampu mendorong pertumbuhan pembiayaan sewa guna usaha.