Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Penyaluran KUR BNI dan BRI Bisa Tuntas Sebelum Desember

Kinerja beberapa bank pelat merah dalam mengalirkan kredit usaha rakyat tampak baik. Kondisi ini semakin memantapkan kepercayaan diri mereka untuk menuntaskan target penyaluran KUR tepat waktu yakni pada Desember 2016.nn
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja beberapa bank pelat merah dalam mengalirkan kredit usaha rakyat tampak baik. Kondisi ini semakin memantapkan kepercayaan diri mereka untuk menuntaskan target penyaluran KUR tepat waktu yakni pada Desember 2016.

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. atau BNI dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. alias BRI adalah salah satunya. BNI mendapatkan jatah KUR Rp11,5 triliun, sedangkan BRI Rp67,5 triliun. Keduanya optimistis mandat penyaluran kredit ini bakal habis pada Desember, bahkan bisa lebih cepat.

Direktur Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Mohammad Irfan mengatakan  sampai dengan medio Agustus tahun ini pihaknya sudah menyalurkan sekitar Rp46,6 triliun KUR.

“[Realiasi KUR Agustus] itu disaluran kepada 2,6 juta orang. Doakan saja ya [jatah KUR BRI bisa habis sebelum Desember],” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (23/8/2016).

Penyaluran KUR Rp46,6 triliun terdiri dari kredit mikro Rp40 triliun untukk 2,6 juta orang dan ritel sekitar Rp6,9 triliun kepada 48.600 orang. Adapun rasio kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) di segmen kredit usaha rakyat BRI berkisar 0,5%.

Pada tahun ini, bank bersandi saham BBRI tersebut mendapat jatah penyaluran KUR senilai Rp67,5 triliun. Nilai ini berasal dari KUR ritel Rp6 triliun, KUR mikro Rp61 triliun, dan KUR untuk Tenaga Kerja Indonesia Rp500 miliar dengan suku bunga kredit sebesar 9%.

Adapun BNI sejauh ini berhasil mengucurkan KUR sekitar Rp7,9 triliun. Anton Siregar, Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. mengutarakan nilai ini didominasi KUR ritel mencapai Rp7,8 triliun.

“Kami harapkan untuk KUR ritel penyalurannya bisa selesai pada September 2016,” tuturnya. Sepanjang 2016 pemerintah memandatkan BNI agar menyalurka Rp11,5 triliun kredit usaha rakyat. Nilai ini terdiri dari KUR ritel Rp10 triliun, KUR mikro Rp500 miliar, sedangkan KUR TKI sekitar Rp1 triliun.

Rasio KUR bermasalah BNI saat ini berada di level 0,6% atau sedikit lebih besar dibandingkan dengan BRI. Adapun total NPL kredit kecil berkisar 3,5% sedangkan total penyaluran kredit usaha kecil sampai dengan Juni tahun ini tercatat Rp47,9 triliun atau naik 23% secaa year on year. 

Sampai akhir tahun BNI memproyeksikan rasio kredit bermasalah untuk pinjaman usaha skala kecil bertengger di level 2,5%. Sementara pertumbuhan kredit kecill ini dibidik 22,5%. “Kam akan percepat penyaluran-penyaluran kredit ini,” ujar Anton.

Sejauh ini penyaluran KUR didominasi oleh tiga bank, yaitu BRI sebesar Rp67,5 triliun, Bank Mandiri Rp13 triliun, dan BNI Rp11,5 triliun. Adapun bank pembangunan daerah (BPD) menyalurkan Rp2,5 miliar, bank umum lain Rp4 triliun, sedangkan lembaga keuangan nonbank Rp1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper