Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adira Finance (ADMF) Catat Pembiayaan Baru di Indonesia Timur Rp1,8 Triliun per Mei 2025

Adira Finance mencatat pada Januari-Mei 2025 tercatat memiliki portofolio pembiayaan baru di wilayah Indonesia Timur sebesar Rp1,8 triliun.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance dalam periode Januari-Mei 2025 tercatat memiliki portofolio pembiayaan baru di wilayah Indonesia Timur sebesar Rp1,8 triliun. 

Chief of Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani menjabarkan hingga Mei 2025 total pembiayaan baru yang disalurkan perseroan khusus di luar Pulau Jawa mencapai Rp6,5 triliun atau berkontribusi sebesar 50% dari keseluruhan portofolio pembiayaan perusahaan

"Dari jumlah tersebut, wilayah Indonesia Timur mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp1,8 triliun, atau sekitar 13% dari total portfolio perusahaan," kata Gani kepada Bisnis, Kamis (19/6/2025).

Dengan proporsi portofolio tersebut, Gani menegaskan saat ini porsi pembiayaan perusahaan relatif seimbang antara pulau Jawa dan di luar Jawa.

 

Adapun secara total industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat dalam periode Januari-April 2025 penyaluran pembiayaan multifinance di Pulau Jawa mencapai 55,12% dari total pembiayaan, dengan nilai sebesar Rp292,53 triliun. Sisanya, sebesar 44,88% atau Rp238,21 triliun tersalurkan ke wiayah luar Pulau Jawa.

Meski Pulau Jawa mendominasi, pertumbuhan paling tinggi justru dicetak oleh provinsi di Indonesia Timur. Dalam periode tersebut, pembiayaan multifinance di Provinsi Papua Selatan tumbuh 86,39% year on year (YoY), melebihi pertumbuhan rata-rata nasional sebesar 3,67% YoY

Gani menilai, Indonesia Timur menyimpan potensi besar bagi industri multifinance untuk mengucurkan pembiayaan.

"Menurut pandangan kami, potensi pasar di kawasan Indonesia Timur, khususnya di wilayah-wilayah berkembang seperti Papua Selatan, masih sangat besar. Hal ini dikarenakan wilayah tersebut belum tergarap secara optimal," pungkasnya.

Seperti diketahui, ADMF telah mengumumkan merger dengan PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN). Berdasarkan prospektus perusahaan, penggabungan antara ADMF dan MFIN ini merupakan inisiatif strategis yang bertujuan untuk memperkuat posisi pasar ADMF di industri pembiayaan otomotif Indonesia khususnya di Indonesia Timur

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Agusman mengatakan bahwa mergernya ADMF ddengan MFIN tersebut sejalan dengan semangat penguatan dan konsolidasi industri perusahaan pembiayaan di Tanah Air.

Adapun permohonan persetujuan rencana merger Adira Finance dan Mandala Finance saat ini sedang dalam proses analisis terkait kelengkapan dokumen dan pemenuhan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

"Penggabungan kedua entitas yang tergabung dalam konglomerasi keuangan MUFG ini diharapkan mampu mendukung pemerataan akses pembiayaan kepada masyarakat Indonesia," kata Agusman.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper