Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Amar Indonesia berencana memperluas wilayah bisnis produk financial technology (fintech)-nya.
Direktur Bank Amar Vishal Tulsian mengatakan pasar terbesar mereka saat ini adalah di Jabodetabek dan Surabaya. Namun dalam waktu dekat akan merambah beberapa kota besar lain.
"Kami rencananya akan masuk di tiga kota. Yakni Yogyakarta, Bandung dan Medan," ujarnya usai seminar 'Empowering Financial Inclusion Through Financial Technology' di Jakarta, Senin (19/9).
Sejak diluncurkan, nasabah Bank Amar yang meminjam uang mencapai 25.000 orang dengan total pinjaman mencapai Rp135 miliar.
Vishal mengklaim, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) masih dibawah regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 5%.
Selain itu, Vishal juga menjamin dana nasabah yang dihimpun di produk fintech mereka aman dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Menurutnya, hal tersebut merupakan suatu nilai tambah bagi produk fintech yang dimiliki bank.
Dia optimistis peluang di pasar fintech masih terbuka lebar. Hal tersebut didasarkan pada data Global Financial Inclusion Index 2014 yang dikeluarkan oleh Bank Dunia dimana persentase inklusi keuangan di Indonesia masih berada di angka 36%.
