Bisnis.com, JAKARTA--Bisnis financial technology (fintech) diprediksi akan berkembang pesat dalam tiga tahun mendatang.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Henri Kasyfi Soemartono mengatakan peluang bisnis fintech amat besar. Dia memprediksi, dalam tiga tahun kedepan penetrasi fintech sudah bisa mencapai 50%. Hal ini bisa terjadi karena fintech punya kemampuan untuk mengisi gap microfinance.
"Masih banyak peluang. Tinggal bagaimana perusahaan fintech memaksimalkan," ujarnya di Jakarta, Senin (19/9/2016).
Berdasarkan survei terakhir yang dilakukan APJII total pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 132 juta. Sedangkan penetrasi fintech baru sekitar 7%.
Vishal Tulsian, Direktur PT Bank Amar Indonesia sekaligus pendiri produk fintech Tunaiku, menyampaikan semakin berkembangnya teknologi sekarang ini menjadi faktor pendorong maraknya fintech.
Vishal menyatakan, masyarakat sudah mulai terbiasa dengan adanya layanan fintech yang kini mulai menjadi primadona karena proses peminjaman yang tidak sulit dan tanpa agunan.
"Saat ini industri fintech yang tumbuh subur karena inovasi merupakan industri yang cenderung hanya fokus pada satu segmen dari rantai industri keuangan,"
