Bisnis.com, KARAWANG - Perum Peruri, BUMN yang ditunjuk untuk mencetak uang negara angkat bicara terkait isu logo pengaman mata uang rupiah yang dikabarkan mirip simbol palu arit milik partai komunis.
Prasetio, Direktur Utama Peruri menjelaskan, desain uang kertas dan logam merupakan hasil diskusi intensi antara pihaknya dan BI. Meskipun demikian, dia menegaskan bahwa persetujuan terakhir tetap di BI.
Terkait teknik rectoverso yang menimbulkan pro dan kontra, dia mengatakan hal tersebut semata-mata untuk kepentingan pengamanan. Oleh karena itu dia menghimbau agar logo tersebut lagi dipersepsikan macam-macam.
"Rectoverso sudah digunakan sejak 2001. Pokoknya itu semata-mata security. Jangan dipersepsikan yang lain," terangnya di sela kunjungan ke pabrik produksi Peruri di Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/1/2017).
Secara sederhana, rectoverso didefinisikan sebagai teknik cetak khusus pada uang kertas yang membuat sebuah gambar berada di posisi yang sama dan saling membelakangi di bagian depan dan belakang.
Apabila dilihat tanpa diterawang, gambar akan terlihat seperti ornamen yang tidak beraturan. Namun apabila diterawang, rectoverso akan membentuk sebuah gambar yang utuh.
Bank Indonesia (BI) sebagai satu-satunya otoritas yang berwenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah sebelumnya telah berulang kali menyangkal isu tersebut.
Dalam berbagai kesempatan, Gubernur BI Agus Martowardojo menegaskan bahwa gambar yang dipersepsikan sebagai simbol palu dan arit tak lain ialah logo BI yang dipotong diagonal. Munculnya gambar tersebut adalah efek dari teknik pengamanan uang bernama rectoverso.