Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Indonesia Eximbank merencanakan roadshow untuk mencari calon kreditur pada Maret 2017, sesaat setelah menyelesaikan penerbitan obligasi.
Pada tahun ini, Indonesia Eximbank menargetkan untuk meraih sumber pendanaan senilai Rp14 miliar dari penerbitan obligasi rupiah, US$500 juta obligasi valas, dan pinjaman bank senilai ekuivalen US$700 juta.
Direktur Pelaksana III Indonesia Eximbank, Raharjo Adisusanto mengatakan pihaknya telah memiliki jaringan kreditur dari kawasan Asia yang berkomitmen dalam kerja sama jangka panjang. Namun demikian, terbuka kemungkinan perluasan kreditur dari wilayah lain seperti Eropa dan Timur Tengah.
“Kreditur kita paling banyak dari Asia, tapi kami akan pasarkan juga ke Eropa yakni London dan Timur Tengah juga,” ujarnya, Selasa (7/2/2017).
Raharjo menambahkan pihaknya sengaja memilih awal tahun untuk memulai mencari sumber-sumber pendanaan, baik berupa surat utang maupun pinjaman luar negeri. Selain untuk menjaga likuiditas, strategi front loading juga diharapkan akan memberikan keuntungan berupa rate yang lebih kompetitif, karena kondisi perkonomian yang cenderung masih stabil.
Saat ini, Eximbank masih memproses book building penerbitan obligasi senilai Rp3 triliun yang akan digunakan untuk membayar utang jatuh tempo dan ekspansi pembiayaan ekspor. Respons calon investor yang tinggi membuat penawaran surat utang itu oversubscribe hingga Rp5,2 triliun.
Sisa target penerbitan obligasi senilai sekitar Rp9 triliun akan diterbitkan dalam dua tahap. Tahap pertama emisi obligasi akan dilakukan pada akhir semester I/2017 dan akan disusul tahap selanjutnya ketika kondisi ekonomi stabil.