Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia diprediksi tidak akan mengubah suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate yang saat ini berada di level 4,75%, meskipun pertumbuhan ekonomi pada akhir kuartal keempat 2016 menembus 5,02%.
Ekonom SKHA Institute mengatakan ruang pelonggaran suku bunga acuan BI untuk memacu ekonomi domestik pada tahun ini cenderung terbatas, dengan mempertimbangkan tren kenaikan inflasi serta ketidakpastian global.
“Tekanan inflasi masih tinggi di kuartal pertama 2017 dan fakstor eksternal masih berisiko pada tekanan kepada rupiah,” ujarnya dalam laporan yang diterima Bisnis, Kamis (16/2/2017).
Potensi penurunan suku bunga acuan diperkirakan kembali terbuka pada kuartal kedua 2017 ketika tekanan inflasi berkurang, didukung oleh masa panen yang diperkirakan akan jatuh pada April 2017.
Penurunan suku bunga acuan diperkirakan dapat mencapai 25 bps, sehingga BI 7-Day Revserse Repor Rate berada pada level 4,5%.
BI telah mempertahankan posisi suku bunga acuan di level 4,75% sejak Oktober 2016, setelah sebelumnya selama dua bulan berturut-turut menurunkan suku bunga acuan sebesar masing-masing 25 bps pada September 2016 dan Oktober 2016.
