Bisnis.com, JAKARTA--Berdasarkan data Internasional Chamber of Commerce (ICC) Indonesia, negeri ini kekurangan jumlah SDM pemegang sertifikasi internasional di bidang trade and guarantee.
Chair Banking Commission ICC Indonesia Herry Hykmanto mengatakan di Tanah Air baru terdapat 270 orang Indonesia yang memegang sertifikasi internasional di bidang trade and guarantee yang tersebar di bank devisa.
"Jumlah tersebut sangat kurang bila dibandingkan dengan negara lain, seperti China dan India," ucapnya di Jakarta, Rabu (5/4/2017).
Di China dan India, imbuh Herry, terdapat lebih dari 7.000 orang pemegang sertifikat internasional trade yang dikeluarkan oleh The Institut of Banking and Finance UK bekerja sama dengan ICC Academy.
Perlu diketahui, perdagangan internasional menjadi motor penggerak hubungan antarbangsa serta menjadi urat nadi perekonomian suatu negara. Ada berbagai macam ragam cara pembayaran barang dan jasa, salah satunya metode pembayaran via letter of credit.
Pada tahun fiskal 2015, penggunaan metode pembayaran dengan LC di seluruh dunia terbatlnyak ada di Asia Pasific mencapai 72% untuk impor dan 76% untuk ekspor. Ada lima negara yang mengalami peningkatan penggunaan LC untuk ekspor 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 a.l. Indonesia 4,33%, Bangladesh 1,41%, UAE 0,50%, India 0,15%, dan Jepang 0,02%.
ICC Banking Commission sebagai bagian dari ICC berupaya secara berkesinambungan melancarkan arus transaksi perdagngan internasional sehingga perbedaan penafsiran atas dokumen pembayaran dapat dikurangi.