Bisnis.com,JAKARTA—PT Sompo Insurance Indonesia menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk penyediaan data dan informasi terkait iklim dan cuaca sebagai antisipasi risiko kerugian akibat bencana alam kepada para petani.
Presiden Direktur Sompo Insurance Daniel Neo mengatakan kerjasama dengan BKMG dilakukan sebagai tindak lanjut atas diluncurkannya produk asuransi curah hujan atau Weather Index Insurance. Dia menuturkan, produk tersebut merupakan produk asuransi mikro yang difokuskan kepada para petani.
“Kondisi cuaca yang tidak menentu dapat mempengaruhi berbagai sektor, termasuk sektor pertanian. Kondisi tersebut dapat mengganggu hasil panen, dan mengakibatkan ketidakstabilan penghasilan para petani,” kata Daniel, Selasa (2/5/2017).
Terkait kerjasama dengan BMKG, dia mengungkapkan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan periode panen, lembaga tersebut akan memberikan data kepada Sompo Insurance berupa data curah hujan. Menurutnya, jika indeks dari curah hujan dibawah atau sama dengan ambang batas yang telah ditetapkan, maka perusahaan akan memberikan kompensasi kepada para pemegang polis.
Lebih lanjut, dia mengatakan pada tahap awal, program asuransi curah hujan dengan masa panen Oktober sampai dengan Desember 2017 baru akan dilakukan di beberapa daerah seperti Kabupaten Bojonegoro, dan Lombok Tengah. Akan tetapi, kedepannya perusahaan akan mengembangkan program tersebut ke wilayah lainnya di Indonesia.
“Melalui data dan informasi cuaca serta iklim ini diharapkan dapat membantu sektor pertanian Indonesia untuk dapat lebih sigap dan siaga terhadap perilaku iklim dan cuaca sehingga kesejahteraan petani dapat terjaga dan jauh dari kerugian,” ujarnya.
Untuk petani yang ingi mengikuti program asuransi curah hujan itu dapat membayarkan premi sebesar Rp50.000 per polis. Dengan premi yang cukup terjangkau, Daniel menyatakan para pemegang polis bisa mendapatkan manfaat berupa kompensasi sebesar Rp500.000 per polis.
Sepanjang 2017, Sompo Insurance menargetkan pendapatan premi bisa mencapai Rp2 triliun atau tumbuh sekitar 43,8% jika dibandingkan perolehan premi pada tahun lalu yang mencapai Rp1,39 miliar.
Untuk mencapai target pertumbuhan di tahun ini, Wakil Presiden Direktur Sompo Insurance Ismoyo Subandrio mengatakan pihaknya akan merealisasikan sejumlah rencana pengembangan bisnis seperti penambahan kantor cabang, serta penambahan jumlah pegawai.
“Dengan upaya pengembangan bisnis dan restrukturisasi yang dilakukan, Sompo menargetkan bisa masuk dalam jajaran 10 besar perusahaan asuransi terbaik di Indonesia,” ujarnya.