Bisnis.com, JAKARTA – PT Pefindo Biro Kredit mengaku sudah ada 25 bank yang beberapa diantaranya tergolong besar dalam pipeline calon anggota lembaga pengelola informasi perkreditan atau LPIP swasta tersebut.
Direktur Utama Pefindo Biro Kredit Ronald T. Andi Kasim mengatakan, untuk saat ini LPIP swasta itu sudah memiliki sekitar 80 anggota yang mayoritas sebanyak 50 dari perusahaan pembiayaan, 10 anggota dari perbankan, dan sisanya dari perusahaan teknologi finansial.
“Saat ini dalam pipeline sudah ada 25 bank yang beberapa diantaranya bank besar yang akan jadi anggota. Target, sebelum akhir tahun ini mereka sudah bisa menjadi anggota kami, dan sampai akhir tahun jumlah anggota kami ditargetkan sekitar 100,” ujarnya setelah acara pembukaan Bursa Efek Indonesia pada Senin (8/5).
Ronald menyebutkan, untuk data yang didapatkan pihaknya berasal dari otoritas, seperti saat ini masih dari SID atau BI Checkin. Nanti, LPIP swasta itu juga akan mendapatkan data dari SLIK milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Selain itu, kami pun terus menguatkan data di luar dari perbankan,” ujarnya.
Dia memerinci pihaknya juga akan mencari data lewat kerja sama dengan Ditjen Pajak, Ditjen Dukcapil Kementrian Dalam Negeri, BPJS Ketenagakerjaan, PT Taspen (Persero), PT Pegadaian (Persero), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), dan data lainnya.
“Harapannya, semakin lengkap datanya bisa membuat semakin akurat juga,” ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan, pihaknya tidak mewajibkan lembaga jasa keuangan untuk bergabung menjadi anggota LPIP swasta. Namun, dengan cakupan kepemilikan data yang besar dan luas, termasuk tagihan air dan listrik, informasi dari LPIP swasta akan membantu lembaga jasa keuangan.
“Nah, kalau mau mendapatkan data yang dihimpun LPIP swasta kan berarti harus jadi anggota dulu,” ujarnya.
