Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Harda Internasional juga berencana melakukan rights issue pada semester kedua tahun ini dengan membidik perolehan dana senilai Rp100 miliar.
Direktur Bank Harda Internasional Barlian Halim mengatakan aksi korporasi ini dilakukan guna memperkuat permodalan demi mendukung rencana ekspansi kredit yang dibidik tumbuh dua digit hingga akhir tahun.
Pada tahun ini penyaluran kredit ditargetkan tumbuh 20% dari realisasi tahun lalu berjumlah Rp1,39 triliun.
"Karena kami akan berusaha menjaga rasio kecukupan modal di atas 20% dan LDR [loan to deposit ratio] dipertahankan di atas 94% sehingga perlu ada penambahan modal," ujarnya.
Berdasarkan laporan keuangan (tidak diaudit) pada kuartal I/2017, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan berada di level 23,68%, naik dari posisi akhir tahun 21,06%.
Seiring dengan target ekspansi kredit tersebut, perseroan juga membidik kenaikan laba yang signifikan atau tumbuh 114,2% menjadi Rp15 miliar. Pada tahun lalu, total realisasi laba bersih yang dibukukan perseroan sebesar Rp7,1 miliar, naik 115,41% dibandingkan tahun sebelumnya.
Adapun, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) berada di level 5,41% atau tumbuh 0,34%.
"Mulai 2016 kami sudah mulai recovery , kami harapkan dengan adanya akselerasi mulai April ini, kinerjanya dapat terus tumbuh sampai semester II. Kami akan jaga rasio margin bunga bersih tetap di level 5% dan target laba konservatif Rp15 miliar," ujarnya.