Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Ina Perdana Tbk. mengakui transaksi repo menjadi alternatif bagus dalam mendapatkan dana.
Direktur Utama Bank Ina Perdana Edy Kuntardjo mengatakan, saat ini perseroan sudah melakukan transaksi repo, khususnya dengan Bank Indonesia (BI). Repo menjadi transaksi yang bagus karena menyediakan tenor bervariasi dengan rate yang mengikuti pasar.
“Sejauh ini, kami sudah melakukan transaksi sampai Rp100 miliar, transaksi pun dilakukan tergantung dari dana idle fund jangka pendek yang tersedia,” ujarnya kepada Bisnis pada Senin (12/6).
Transaksi repo sebenarnya adalah sebuah fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh perbankan untuk mendapatkan dana di pasar sekunder.
Dari data sistem statistik keuangan Indonesia (SSKI) sampai Maret 2017, rata-rata harian transaksi repo berada pada kisaran Rp1,15 triliun dengan rata-rata frekuensi transaksi sebanyak 107 kali. Nilai rata-rata transaksi itu lebih rendah ketimbang periode Februari 2017 yang sebesar 1,51 triliun dengan rata-rata frekuensi transaksi sebanyak 116 kali.
Adapun, sepanjang 2016, rata-rata harian transaksi repo mencapai tertinggi pada September dengan nilai Rp1,88 triliun dengan rata-rata frekuensi transaksi sebanyak 139 kali.