Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Yudha Bhakti Rencanakan Rights Issue Lagi Pada Semester II/2017

PT Bank Yudha Bhakti Tbk. akan kembali mengajukan rencana penerbitan saham baru atau rights issue pada semester II/2017. Sebelumnya, perseroan mengumumkan penundaan rencana rights issue yang sudah disebutkan sejak awal tahun ini.
Bank Yudha Bhakti. /bankyudhabhakti
Bank Yudha Bhakti. /bankyudhabhakti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Yudha Bhakti Tbk. akan kembali mengajukan rencana penerbitan saham baru atau rights issue pada semester II/2017. Sebelumnya, perseroan mengumumkan penundaan rencana rights issue yang sudah disebutkan sejak awal tahun ini.

Direktur Bank Yudha Bhakti Iim Wardiman mengatakan, penundaan rencana rights issue sebelumnya hanya bersifat sementara. Perseroan akan kembali mengajukan aksi korporasi itu dengan menggunakan laporan keuangan Juni 2017.

“Kan rights issue yang kemarin kami menggunakan laporan keuangan Desember 2016, jadi kami ubah waktunya dengan menggunakan laporan keuangan Juni 2017. Lagipula, kemarin itu kalau dipaksakan terlalu mepet,” ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (13/7).

Iim menjelaskan, perseroan pun akan kembali merencanakan aksi rights issue pada paruh kedua tahun ini. Namun, untuk rencana baru kali ini, jumlah penerbitan saham baru akan dilakukan kemungkinan berubah dibandingkan dengan rencana sebelumnya.

“Kami sedang dalam penghitungan untuk porsi saham baru yang akan diterbitkan nantinya,” jelasnya.

Dengan aksi itu tetap berjalan pada paruh kedua tahun ini, bank berkode emiten BBYB itu masih berpotensi untuk tetap menjalankan rencana naik kelas ke bank BUKU II yang minimal modal inti Rp1 triliun.

Sebelumnya, pada Rabu (13/7) malam dalam keterbukaan informasi IDX, Bank Yudha Bhakti mengumumkan melakukan penundaan aksi rights issue tersebut.

Adapun, perseroan sudah mengumumkan rencana penerbitan saham baru itu sejak awal tahun lalu.

Kala itu, Bank Yudha Bhakti berencana menerbitkan sekitar 5 miliar saham baru yang setara 41,64% dari total jumlah saham keseluruhan perseroan. Selain itu, dalam rencana rights issue kala itu perseroan juga akan menerbitkan waran sebanyak Rp896,48 juta lembar yang setara Rp200 miliar.

Sebelumnya, pada paruh pertama tahun lalu, perseroan juga menerbitkan saham baru sebanyak 1,5 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp125 per saham dengan dana yang dihimpun senilai Rp188,63 miliar.

Sampai kuartal I/2017, posisi modal inti perseroan melonjak 72,56% menjadi Rp554,74 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang masih senilai Rp321,46 miliar. Untuk bisa mencapai ke bank BUKU II, perseroan masih membutuhkan dana minimal Rp500 miliar lagi.

Sampai Mei 2017, pertumbuhan kredit perseroan sudah tumbuh sebesar 23,51% menjadi Rp3,46 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), perseroan mencatatkan pertumbuhan sebesar 28,95% menjadi Rp3,85 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Lalu, untuk laba bersih perseroan sampai bulan kelima tahun ini sudah mencatatkan pertumbuhan sebesar 70,86% menjadi Rp45,57 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper