Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Harda International Tbk. merealisasikan aksi penerbitan saham baru atau rights issue senilai Rp100 miliar. Dengan dana segar itu, perseroan bisa menjaga rasio kecukupan modal sekitar 20% dan mendorong ekspansi kredit.
Direktur Utama Bank Harda International Barlian Halim mengatakan, untuk rencana aksi rights issue kali ini memang khusus untuk keperluan ekspansi kredit. Perseroan pun menargetkan penghimpunan dana sekitar Rp100 miliar dalam aksi korporasi kali ini.
"Dengan tambahan modal itu juga, kami merencanakan pada tahun ini menjaga rasio kecukupan modal sebesar 20%," ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (25/7).
Bank Harda Indonesia menerbitkan saham baru sebanyak 24,91% dari total modal disetor perseroan.
Posisi modal inti perseroan sampai kuartal II/2017 senilai Rp383,79 miliar.
Sampai kuartal II/2017, bank berkode emiten BBHI itu mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 7,64% menjadi Rp5,21 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Untuk pertumbuhan kredit perseroan masih mengalami penurunan sebesar 0,33% menjadi Rp1,49 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Dari sisi rasio non-performing loan (NPL) gross perseroan mengalami perbaikan, untuk NPL gross perseroan turun menjadi 3,71% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar 6,63%.
Untuk NPL nett perseroan turun menjadi 2,72% dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang sebesar 3,06%.
