Sebagian besar bank menetapkan batas minimal saldo yang harus diendapkan di dalam rekening tabungan, alias tidak dapat ditarik kembali. Besaran saldo mengendap bervariasi di setiap bank, antara Rp20.000 hingga puluhan juta rupiah per rekening, tergantung kepada setiap bank dan jenis tabungan yang dipilih.
Bagi sebagian orang, saldo mengendap di rekening tabungan mungkin dianggap tidak terlalu terasa karena nilainya yang ‘tidak seberapa besar’. Namun, ukuran ini tentu tidak sama bagi setiap orang.
Nabilah, seorang remaja berusia 17 tahun di Jakarta, merasa bingung menimbang-nimbang produk tabungan dari bank mana yang paling pas untuk dirinya. Salah satu pertimbangan utama bagi Nabilah dalam memilih bank untuk membuka rekening pertamanya adalah besaran saldo mengendap. Menurutnya, saldo mengendap sangat bernilai untuk pelajar sepertinya.
“Kan ada uang yang nggak bisa ditarik tuh, aku lagi mikir bank mana yang kasih batas lebih sedikit. Soalnya kan lumayan banget buat pelajar kayak aku gini, uang Rp50.000 rupiah aja berharga,” ucapnya sambil terkekeh.
Nabilah pun sibuk mencari informasi di internet mengenai besaran saldo mengendap di beberapa bank yang dikenalnya. Tidak berhenti di situ, dia juga menelpon call center untuk memuaskan rasa penasarannya.
Pengertian saldo menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah selisih antara uang yang masuk dengan uang yang keluar. Pengertian umum untuk kata saldo bank adalah saldo rekening giro di bank. Dalam perkembangannya, penggunaan istilah saldo bank seringkali disebut juga dengan saldo rekening, dengan pengertian jumlah dana yang ada pada akun setelah pembebanan biaya jasa penarikan, pendebitan dan pengkreditan setoran, hasil kliring penarikan cek yang dapat digunakan untuk rekonsiliasi dengan membandingkan laporan bank dengan register atau buku cek.
Sementara itu, nilai saldo mengendap adalah saldo minimal yang ditentukan bank dalam suatu rekening dan tidak dapat digunakan nasabah.
Tidak hanya perbankan konvensional saja yang menerapkan kewajiban saldo mengendap di rekening. Perbankan syariah pun menerapkan kebijakan serupa untuk beberapa produk meskipun tidak seluruhnya.
Sebagai informasi, menurut pantauan Bisnis dari website berbagai macam bank, besaran dana mengendap untuk sejumlah produk tabungan bervariasi. Tabungan biasa Tahapan BCA menerapkan saldo mengendap Rp50.000, produk tabungan Bank Mandiri menetapkan Rp100.000, BNI Taplus menetapkan saldo mengendap Rp15.000 dan saldo minimal Rp150.000, sedangkan produk tabungan Britama menetapkan saldo mengendap senilai Rp50.000.
Mengapa bank menetapkan saldo mengendap? Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rohan Hafas mengatakan, pemberlakuan kewajiban adanya saldo mengendap di rekening dilakukan dengan tujuan mengantisipasi apabila suatu saat nasabah tidak lagi menggunakan rekening maka dana yang tersisa dapat dipergunakan bank sebagai biaya administrasi penutupan rekening.
Peraturan ini juga dibuat untuk memberikan keamanan jika nasabah dalam tempo waktu tertentu tidak pernah menggunakan rekeningnya kemudian dilakukan penutupan oleh pihak bank. Dalam kondisi seperti itu, bank akan memanfaatkan saldo mengendap untuk mengganti biaya administrasi.
Begitu pentingnya saldo mengendap bagi bank, sehingga bank akan menetapkan denda apabila saldo tidak mencukupi.
“Nasabah akan dikenakan denda saldo di bawah minimal dengan nilai yang beragam, mulai dari nihil hingga Rp50.000, tergantung pada jenis tabungan yang dipilih nasabah,” katanya.
Senada dengan hal itu, Group Head Retail Deposit PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Dewa Bagus Ivan Baruna mengatakan, kewajiban meninggalkan saldo mengendap di rekening tabungan memiliki nilai edukasi bagi masyarakat.
“Tujuan ada saldo minimal tabungan di bank adalah untuk mengedukasi masyarakat bahwa selain untuk menabung, rekening tabungan juga harus dioptimalkan semaksimal mungkin untuk memfasilitasi segala kebutuhan terkait dengan aktivitas transaksi keuangan,” ujarnya.
Saldo mengendap yang ditetapkan oleh perbankan, meskipun nilainya relatif kecil, merupakan salah satu bahan pertimbangan oleh calon nasabah untuk memilih produk rekening tabungan. Guna menghindari kesalahpahaman, bank sebaiknya memberikan edukasi dan pemahaman lebih mendalam mengenai fungsi saldo mengendap kepada nasabah.