Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPS Sebut 2% NIM Ideal Bagi Perbankan

Lembaga Penjamin Simpanan mengungkapkan marjin bunga bersih atau net intereset margin/NIM yang ideal untuk sektor perbankan harus berada dikisaran 2%
/Bisnis-Nurul Hidayat
/Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan mengungkapkan marjin bunga bersih atau net intereset margin/NIMyang ideal untuk sektor perbankan harus berada dikisaran 2%.

Anggota Dewan Komisioner LPS Fauzi Ichsan menyebut dengan NIM saat ini yang berada pada level 5%, sebenarnya angka tersebut cukup tinggi.

“Walaupun sudah terjadi perbaikan NIM dari sebelumnya 5,2% pada September 2016 menjadi 4,9% di September tahun ini,” ujarnya di Jakarta, Selasa (31/10/2017).

Fauzi membandingkan selisih suku bunga kredit dan suku bunga simpanan di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara sudah berada pada kisaran 2%. Hal tersebut yang kemudian menjadi salah satu acuan kenapa banyak investor dari luar negeri yang berkeinginan untuk mengakuisisi bank di Tanah Air.

“NIM di Indonesia menjadi salah satu tertinggi di Asia, dan bahkan di dunia,” ungkapnya.

Secara umum, lanjut Fauzi, kondisi perbankan di Indonesia cukup baik. Hal ini didasari oleh loan desposit ratio (LDR) turun dari 92,2% pada September 2016 ke level 89% di September 2017 yang mengindikasikan keadaan moneter atau likuiditas di pasar perbankan relatif melonggar.

Kemudian, NPL Gross yang semula dikhawatirkan akan melonjak pasca kebijakan OJK untuk tidak memperpanjang ruang restrukturusasi kredit bermasalah (NPL) ternyata tidak terjadi.

“Kami khawatirkan akan di atas 4%, tetapi sekarang cenderung stabil, bahkan turun dari 3,1% pada September 2016 menjadi 2,9% pada September 2017,” tuturnya.

Lalu, LPS juga menilai capital adequacy ratio atau CAR perbankan yang berada di level 22,7% pada September tahun ini juga cukup baik. Adapun, pada tahun lalu diperiode yang sama, CAR perbankan bertengger di level 22,5%.

Fauzi kemudian berkesimpulan dengan CAR perbankan yang tinggi, Gross NPL yang relatif stabil pada level 3%, kemudian ada dorongan dari pertumbuhan ekonomi yang diprediksi mencapai kisaran 5% pada akhir tahun, membuat sektor perbankan berada dalam kondisi cukup baik.

“Hal tersebut kemudian tercermin dengan kenaikan harga saham perbankan dalam tiga sampai empat bulan ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andry Winanto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper