Bisnis.com, JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara dari bidang finansial dan karya membangun tiga jembatan di kawasan Lebak, Banten dengan nilai Rp3,28 miliar. Hal itu dalam rangka meningkatkan mobilitas penduduk yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke depannya.
Tiga jembatan yang di bangun itu antara lain, Jembatan Balepunah, Desa Sangiang Tanjung Lebak, Banten dengan nilai proyek Rp1,03 miliar. Jembatan itu menjadi yang pertama rampung dibandingkan dua jembatann lainnya.
Lalu, jembatan Cisimeut, Desa Sangkanwangi, Lebak, Banten Rp1,21 miliar. Terakhir, jembatan Cikeuyeup senilai Rp747 juta.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Achmad Baiquni mengatakan, jembatan adalah infrastruktur penting yang memiliki beragam fungsi dari ekonomi, sosial budaya, geografi, sampai kependudukan.
“Dengan demikian, nilai sebuah jembatan sangat tinggi karena digunakan masyarakat setiap hari. Hal ini yang membuat BUMN bersinergi dalam memilih jembatan sebagai objek tanggung jawab sosial,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Jumat (12/8).
Adapun, keberadaan jembatan disebut bisa mendorong perekonomian masyarakat setempat. Pasalnya, dengan adanya jembatan akan muncul aktivitas ekonomi seperti, pengiriman barang dan jasa antara dua tempat yang terhubung tersebut.
Baca Juga
“Ongkos ekonomi pun akan semakin murah karena adanya efisiensi bahan bakar dari pemangkasan jarak tempuh,” ujar Baiquni.
Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) I Gusti Ngurah Putra mengatakan, ada tiga jembatan yang telah dibangun di Lebak sebagai hasil sinergi BNI, BRI, Bank Mandiri, dan Hutama Karya. Ketiga jembatan tersebut adalah Jembatan Balepunah yang dibangun BNI dan Hutama Karya, Jembatan Cisimeut dibangun BRI dan Hutama Karya, serta Jembatan Cikeuyeup dibangun bank Mandiri dan Hutama Karya.
“Kami membangun jembatan-jembatan itu sebagai bentuk bantuan CSR," ujarnya.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menuturkan, membangun jembatan berarti membangun asa masyarakat di Lebak. Apalagi Lebak dilalui oleh 1.000 lebih jembatan gantung, dimana sekitar 500 lebih jembatan yang kondisinya rusak. Itulah makanya Lebak dikenal sebagai Kabupaten dengan banyak jembatan gantung. APBD Kabupaten Lebak hanya dapat mengalokasikan 3 jembatan permanen yang aman dilalui.
"Oleh karena itu, kami sangat berterimakasih dengan masuknya CSR dari BUMN. Karena mencari dana Rp 3 miliar lebih untuk membangun jembatan sangat sulit," ungkapnya.