Bisnis.com, YOGYAKARTA – PT Mandiri Manajemen Investasi menargetkan total dana kelolaan pada 2018 mencapai Rp60 triliun.
Tahun ini total dana kelolaan (asset under management/ AUM) Mandiri Manajemen Investasi (MMI) ditarget mencapai Rp50 triliun. Dengan target dana kelolaan pada 2018 tembus Rp60 triliun, maka penaikan AUM pada tahun depan 20% dari 2017. Dari total AUM saat ini sebesar Rp50 triliun, sekitar Rp4,44 triliun atau 8,88% merupakan AUM reksa dana syariah.
Plt Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi Endang Astharanti mengatakan salah satu cara untuk menaikkan dana kelolaan yakni meluncurkan produk baru. Hingga saat ini total produk reksadana MMI sekitar 20.
“Tahun depan ada produk baru terutama terproteksi karena itu akan terus menggulung. Pasar uang kemungkinan ada satu,” kata Astharanti kepada Bisnis saat peresmian digilib café Mandiri-Fisipol UGM, Selasa (19/12/2017).
Selain itu, MMI akan menerbitkan produk alternatif, seperti KIK-EBA, KIK DIRE, dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT). Astharanti mengatakan karena proses pengembangan butuh waktu cukup panjang, maka perusahaan akan mengeluarkan RDPT atau KIK-EBA lebih dulu.
MMI juga akan melebarkan pasar ke Taiwan dan Korea pada 2018. Caranya, bekerja sama dengan perusahaan asset management di dua negara tersebut. Perusahaan asset management di Taiwan dan Korea akan membentuk fund dengan efek dasar dari MMI.
“Pasar di Taiwan dan Korea cukup besar, apalagi pembangunan infrastruktur banyak. Potential return yang didapat juga besar,” ujar Astharanti.
Dia belum bisa memastikan kapan kerja sama itu berlangsung karena masih harus menempuh uji tuntas dan basis infrastruktur.
Salah satu produk reksa dana MMI, yang juga Endowment Fund UGM, yakni Reksa Dana Mandiri Investa Cerdas Bangsa. Sejak dirilis pada 2008 hingga saat ini AUM reksa dana saham tersebut sudah mencapai Rp1,08 triliun. MMI baru saja menyerahkan sharing management fee kepada Universitas Gadjah Mada (UGM) sebesar Rp1,77 miliar.
“Kita memberikan kontribusi Rp1,7 miliar dari 2016 hingga November 2017. Penerima manfaatnya adalah UGM,” ucap Astharanti.
Dia berharap alumni, mahasiswa, dan warga akademik UGM dapat berinvestasi di produk tersebut. Dengan begitu, mereka sudah dapat berkontribusi langsung kepada UGM. Sejak Reksa Dana Investasi Cerdas Bangsa diterbitkan perkembangan keterlibatan warga UGM masih kecil.