Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panin Dubai Syariah Bidik Tambahan Rp750 Miliar Lewat Rights Issue

PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. menyatakan akan melakukan rights issue atau penerbitan saham baru dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp750 miliar.
Karyawati melayani nasabah di kantor Bank Panin Dubai Syariah di Jakarta./JIBI-Dwi Prasetya
Karyawati melayani nasabah di kantor Bank Panin Dubai Syariah di Jakarta./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. menyatakan akan melakukan rights issue atau penerbitan saham baru dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp750 miliar.

Head of Financial Strategic Planning Bank Panin Dubai Syariah Popo Fauzan menuturkan rights issue tersebut dilakukan untuk memperkuat permodalan inti bank.

"Untuk rencana permodalan, dalam jangka pendek ini kami akan lakukan penambahan modal inti melalui rights issue pada 2018. Nilainya Rp750 miliar, akan digunakan sebanyak-banyaknya untuk menambah modal inti," katanya saat ditemui usai melakukan public expose di Jakarta, Selasa (19/1/2017).

Adapun, dalam pengumuman di media massa yang dilakukan Bank Panin Dubai Syariah, rencana rights issue dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya 7,5 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar.

Namun, karena tanggal pernyataan pendaftaran dari perseroan dan perkirakaan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan belum diputuskan, maka periode pelaksanaan rights issue untuk penambahan modal tersebut belum ditetapkan.

Penambahan modal tersebut diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan perseroan untuk menghadapi kemungkinan timbulnya risiko usaha serta untuk mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis.

Popo menyatakan jumlah permodalan Bank Panin Dubai Syariah saat ini Rp1,02 triliun atau ada di kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II.

Adapun untuk rasio kecukupan modal per September 2017 sebesar 16,83% atau mengalami penurunan dari September 2016 sebesar 19,89%.

"Setelah rights issue nanti kami ingin jaga dan pertahankan di level 16% -17% yang cukup ideal untuk rata-rata industri," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper