Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia melansir data perkembangan penghimpunan dana pihak ketiga atau DPK per November 2017. Berdasarkan data bank sentral diketahui bahwa pertumbuhan dana valas melambat signifikan secara year on year alias yoy.
Valas atau valuta asing yang dihimpun seluruh bank per November tahun lalu mencapai Rp693,7 triliun. Jumlah ini tercatat hanya tumbuh 1,2% (yoy). Padahal, per Oktober penghimpunan dana valas tumbuh menyentuh 6,6% (yoy) menjadi Rp702,6 triliun.
Bank sentral mengakui bahwa secara umum DPK berdenominasi valas mengalami perlambatan sejalan dengan kebutuhan valas yang tinggi pada akhir tahun. Giro dan tabungan valas bahkan tercatat turun masing-masing 5,6% dan 1,4% menjadi Rp273,8 triliun dan Rp126,2 triliun.
Secara keseluruhan, penghimpunan DPK sampai dengan bulan kesebelas 2017 memang tumbuh melambat sebesar 9,1% (yoy) menjadi Rp5.048,8 triliun. Adapun, per Oktober 2017 pertumbuhannya masih di kisaran 10,7% (yoy) menjadi Rp5.020,3 triliun.