Bisnis.com, JAKARTA—Optimisme para debitur perbankan dari kalangan korporasi maupun rumah tangga diproyeksi akan mengerek pertumbuhan kredit bank pada kuartal I/2018.
Berdasarkan survei perbankan Bank Indonesia, pertumbuhan kredit pada kuartal I/2018 diproyeksikan tumbuh positif.
Pengamat ekonomi Eric Sugandi mengatakan, pertumbuhan kredit baru terjadi pada semua jenis penggunaan.
“Ada optimisme dari perusahaan dan rumah tangga debitur pada kuartal II/2017 bahwa tahun 2018 ekonomi Indonesia akan lebih baik," katanya kepada Bisnis, Rabu (17/1/2018).
Optimisme tersebut diproyeksikan membuat kredit baru untuk investasi, modal kerja, dan konsumsi meningkat.
Berdasarkan hasil survei perbankan BI yang dirilis pada Selasa (16/1), tren tersebut merupakan lanjutan dari pertumbuhan kredit pada kuartal IV/2017 meski tidak setinggi periode tersebut.
Hal ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) pertumbuhan kredit baru untuk kuartal I/2018 sebesar 92,8%, sedikit lebih rendah dari SBT untuk kuartal IV/2017.
Berlanjutnya pertumbuhan kredit didukung oleh kebijakan penyaluran kredit yang diperkirakan lebih longgar sebagaimana tercermin dari Indeks Lending Standard untuk kuartal I/2018 sebesar 10,9, lebih rendah dibandingkan 14,4 pada kuartal sebelumnya.
Pelonggaran terutama pada aspek suku bunga kredit yang lebih rendah, jangka waktu kredit lebih panjang, dan biaya persetujuan kredit yang lebih murah.