Bisnis.com, JAKARTA—PT Asuransi Sinar Mas membukukan premi premi bruto senilai Rp5,74 triliun sepanjang 2017.
Direktur PT Asuransi Sinar Mas (ASM) Dumasi M.M. Samosir mengatakan realisasi tersebut masih sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan asuransi kerugian ini sepanjang tahun lalu senilai Rp5,7 triliun.
“Target kami tercapi bahkan terlewati sedikit,” ungkapnya kepada Bisnis, Senin (22/1/2017).
Dumasi merincikan pada periode tersebut premi bruto anak usaha Grup Sinarmas di sektor asuransi umum ini masih dominan dari sejumlah lini bisnis utama.
Sekitar 41% pendapatan tersebut berasal dari lini bisnis properti atau harta benda. Lini bisnis kendaraan menyusul dengan kontribusi masing-masing sebesar 19% untuk asuransi mobil dan 7% untuk asuransi motor.
“Asuransi kesehatan 11%, marine cargo 8%, dan sisanya [produk asuransi] lainnya,” ujarnya.
Baca Juga
Terkait rencana tahun ini, Dumasi sebelumnya mengatakan pihaknya menargetkan pertumbuhan premi sebesar 9% atau mencapai Rp6,2 triliun jika dibandingkan target premi 2017.
Target tersebut dipatok tidak terlalu tinggi, lantaran penjualan kendaraan bermotor diprediksi masih cenderung datar.
“Kontribusi dari segmen kendaraan bermotor terhadap total premi cukup besar, sehingga sangat berpengaruh,” kata Dumasi pada akhir tahun lalu.
Selain itu, jelasnya, penetapan target itu juga disesuaikan dengan target pertumbuhan premi rata-rata industri asuransi umum yang diprediksi berada pada kisaran 9% sampai dengan 11% pada 2018.