Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. alias BPD Banten termasuk satu dari empat bank pembangunan daerah atau BPD yang menjalin co-branding dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. untuk penerbitan uang eletronik atawa unik.
Direktur Utama BPD Banten Fahmi Bagus Mahesa mengatakan, pada tahap awal pihaknya menargetkan penjualan sekitar 20.000 kartu terlebih dulu. Jumlah ini akan ditingkatkan secara bertahap dengan tetap menyesuaikan permintaan nasabah.
“Co-branding uang elektronik dengan BRI ini kami harap bisa menyumbang peningkatan pendapatan berbasis komisi kami sekitar 10%,” ucapnya ditemui usai penandatanganan MoU Co-branding dengan BRI di Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Fahmi menegaskan, bahwa pemasaran uang elektronik sebetulnya bukan semata hendak memacu pendapatan berbasis komisi untuk perseroan. Produk ini dihadirkan dengan maksud utama guna melengkapi pelayanan kepasa nasabah mengingat kebutuhan uang elektronik terus meningkat.
Apalagi, imbuhnya, di Provinsi Banten memiliki moda transportasi yang krusial, seperti bandara, kereta bandara, dan tol. Adapun sektor transportasi saat ini menjadi kontributor utama terhadap pertumbuhan volume transaksi uang elektronik.
“Jadi kebutuhan nasabah itu harus dilayani, termasuk kebutuhan akan uang elektronik ini. Barulah setelah itu, bertujuan ke arah fee based income. Dan tujuan selanjutnya ialah meningkatkan branding Bank Banten,” ucap Fahmi.
Selain BPD Banten, dalam kesempatan yang sama BRI juga menjalin nota kesepahaman (MoU) dengan tiga BPD lain. Mereka adalah PT Bank Jabar Banten Syariah, PT Bank Lampung, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah.