Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BNI Syariah menyatakan penghimpunan dana yang dihimpun sepanjang 2017 tumbuh didorong kenaikan dana murah seperti tabungan.
Kepala Divisi Pendanaan dan Transaksi BNI Syariah Rima Dwi Permatasari mengatakan realisasi pendanaan melebihi target yang dipatok di awal tahun.
“Untuk dana pihak ketiga, alhamdulillah 100% di atas target rencana bisnis bank dengan pertumbuhan untuk tabungan di atas 20%, di atas industri yang rata-rata naik 15%,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Rima mengatakan posisi target awal tahun lalu adalah sebesar Rp28 triliun. Adapun, capaian DPK per akhir Desember 2017 berjumlah Rp28,79 triliun, tumbuh 22,33% secara year on year dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp23,54 triliun.
Dari jumlah tersebut, mayoritas DPK anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. itu adalah berupa dana murah (current account saving account/CASA) seperti tabungan dan giro. “Posisi CASA sekarang sudah di atas 50%,” tuturnya.
Menurut Rima, kenaikan signifikan tersebut tak lepas dari upaya sosialisasi syariah yang semakin dalam dan luas. “Juga karena dukungan pemerintah dalam keuangan syariah dan positioning BNI Syariah di market yang didukung penuh oleh BNI secara korporasi,” ujarnya.
Baca Juga
Salah satu upaya yang dilakukan BNI dalam menggenjot dana simpanan yakni dengan merancang produk khusus disesuaikan dengan halal ecosystem yang ada seperti makanan halal, pariwisata halal serta fesyen halal.
Selain itu, perseroan juga mengawal bagian ekosistem halal lainnya seperti infaq, sedekah, dan wakaf dengan merancang crowdfunding platform untuk para wakif yang ingin berwakaf uang.
Semula hanya ada 5 nazir wakaf yang terlibat tapi jumlahnya terus ditambah menjadi 9 nazir, seperti Al-Azhar dan Dompet Duafa.