Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menargetkan pertumbuhan kredit korporasi untuk sektor manufaktur tumbuh sekitar 10%-11% sepanjang tahun ini.
Sekretaris Korporat Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan sejauh ini belum tampak potensi peningkatan rasio kredit bermasalah untuk sektor manufaktur maupun untuk kredit korporasi perseroan secara keseluruhan. Emiten berkode saham BMRI tersebut menilai permintaan kredit dari sektor manufaktur terbilang berimbang antara Kredit Modal Kerja (KMK) dengan Kredit Investasi (KI).
“Kalau di manufaktur, kenaikan KMK biasanya linear dengan KI,” ujarnya di Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), permintaan kredit modal kerja industri pengolahan menunjukkan pertumbuhan. Per Desember 2017, KMK untuk sektor manufaktur tumbuh 7,2% secara tahunan menjadi Rp576,9 triliun. Persentase ini naik lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 5,5% secara year-on-year (yoy).
Sementara itu, KI menunjukkan penurunan sebesar 0,6% yoy per akhir tahun lalu menjadi Rp227,0 triliun. Padahal, hingga November 2017 tercatat masih terjadi pertumbuhan sebesar 1,1%.