Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Bisnis BCA (BBCA) Setelah Regulator Buka Peluang Pangkas Rencana Pertumbuhan Kredit

Bank Central Asia (BBCA) menyebut target penyaluran kredit perseroan masih mengacu kepada Rencana Bisnis Bank (RBB) yang sudah ditetapkan pada awal tahun.
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) di Jakarta. /Bisnis-Fanny Kusumawardhani
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) di Jakarta. /Bisnis-Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menyebut target penyaluran kredit perseroan masih sejalan dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah ditetapkan sejak awal tahun.

Pernyataan tersebut disampaikan di tengah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membuka ruang bagi perbankan untuk melakukan penyesuaian RBB. Langkah ini muncul sebagai respons atas perubahan asumsi makroekonomi dan perkembangan sektor riil yang dinilai lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.

Hera F. Haryn, Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA mengatakan perseroan senantiasa mencermati dinamika perekonomian global maupun domestik. Namun demikian, pihaknya tetap yakin bahwa strategi pemerintah dan otoritas mampu menjaga stabilitas di tengah tantangan global.

Selain itu, dia turut menyatakan optimisme BCA terhadap proyeksi pertumbuhan kredit hingga akhir 2025, meskipun Bank Indonesia (BI) merevisi target nasional menjadi 8% sampai dengan 11%, turun dari proyeksi awal 11% hingga 13%.

"Target kredit hingga akhir 2025 diproyeksikan akan tetap sejalan dengan RBB perseroan. BCA optimistis untuk membukukan kinerja positif di tahun 2025," kata Hera kepada Bisnis, Minggu (1/6/2025).

Hal ini tercermin dari BCA dan entitas anak yang mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 12,6% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp941 triliun per Maret 2025. Di saat yang sama, laba bersih juga tumbuh 9,8% YoY menjadi Rp14,1 triliun.

Hera menegaskan BCA tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan disiplin dalam manajemen risiko untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan. Dia menyebut penyaluran kredit diarahkan ke berbagai segmen dan sektor, sejalan dengan strategi diversifikasi dan penguatan kualitas portofolio pembiayaan.

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia memang telah merevisi target pertumbuhan penyaluran kredit menjadi rentang 8% hingga 11% YoY hingga akhir 2025.

Perubahan target itu tidak lain karena pertumbuhan kredit perbankan yang melambat hingga April 2025. Kredit perbankan tumbuh 8,88% YoY hingga bulan keempat tahun ini, melambat dari 9,16% YoY pada bulan sebelumnya.

“Dengan perkembangan kredit sampai dengan April 2025 tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit perbankan pada 2025 akan berada pada kisaran 8%–11%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI beberapa waktu lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper