Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah bank terus melakukan penguatan strategi untuk menjaga pendapatan non bunga (fee based income). Termasuk dengan melakukan penyesuaian biaya layanan untuk memastikan kelayakan bisnis.
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya, dalam laporan keuangan terakhir atau pada kuartal III/2023, perusahaan meraup fee based income Rp13,26 triliun atau naik 7,71%. Besaran ini turut menyumbang sebagian laba bersih perusahaan yang mencapai Rp36,4 triliun pada kuartal III/2023.
Dalam pernyataannya beberapa waktu lalu, Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan dalam mendorong kinerja pendapatan non bunga termasuk fee based income, BCA terus memperkuat ekosistem finansial serta menyempurnakan infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki.
"BCA juga mendukung keandalan dan keamanan berbagai layanan transaksi perbankan digital, sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi digital perbankan dan mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan," kata Hera.
Dari layanan digital, pada sembilan bulan pertama 2023 BCA mencatatkan jumlah transaksi mencapai 18,7 miliar, naik 30% yoy. Sementara nilai transaksi mobile dan internet banking itu telah mencapai Rp18.440 triliun, naik 9%. Lalu, BCA mencatat jumlah pengguna mobile banking 30,8 juta naik 23%.
Pendapatan dari fee based income dapat berasal dari berbagai layanan dan produk, termasuk layanan investasi, layanan transaksi, layanan pembayaran digital, dan berbagai layanan keuangan lainnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Founder Kurikulum Saham Alex Sukandar juga mengatakan fee based income akan terus meningkat dan berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja bottom line perbankan yang didorong oleh pesatnya transaksi digital.
“Masyarakat semakin terbiasa dengan transaksi melalui platform digital. Hal ini menciptakan peluang bagi bank-bank untuk menawarkan berbagai layanan fee based melalui kanal digital, seperti pembayaran tagihan, transfer antar bank, pembelian produk keuangan, dan sebagainya,” ungkapnya.
Perbankan Sesuaikan Biaya Layanan
Menyambut 2024, salah satu bank yang melakukan penyesuaian biaya layanan adalah BCA. Perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Djarum itu menginformasikan adanya perubahan limit untuk seluruh jenis kartu yang berlaku mulai 19 Januari 2024.
Ketentuan ini menyusul adanya perubahan biaya administrasi bulanan untuk kartu debit Tahapan Xpresi BCALebih rinci, perseroan bakal meningkatkan limit transaksi harian nasabah. Kenaikan limit transaksi tersebut terjadi untuk seluruh jenis kartu, mulai dari Tahapan Xpresi BCA hingga Debit BCA Platinum, dan mencakup beberapa transaksi seperti tarik tunai, transfer antar rekening BCA, transfer antar Bank, dan transaksi debit.
Sebagai contoh, transfer sesama rekening BCA untuk Tahapan Xpresi BCA naik menjadi Rp50 juta dari sebelumnya Rp25 juta, dan untuk Debit BCA Platinum naik menjadi Rp150 juta, dari sebelumnya Rp100 juta. Kemudian, limit tarik tunai untuk Tahapan Xpresi BCA naik menjadi Rp10 juta dari sebelumnya Rp7 juta, dan untuk Debit BCA Platinum naik menjadi Rp15 juta dari sebelumnya Rp10 juta.
“Sebagai perbankan nasional BCA senantiasa berupaya memberikan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan dalam transaksi bagi seluruh nasabah, baik di ekosistem online maupun offline,” kata EVP Corporate Communication & Social Responsibility Hera F. Haryn, Kamis (4/1/2024).
Di samping itu, BCA juga akan melakukan penyesuaian biaya administrasi bulanan hanya pada rekening Tahapan Xpresi per 19 Januari 2024, dari sebelumnya Rp7.500 per bulan menjadi Rp10.000 per bulan. Untuk jenis rekening lainnya, tidak ada perubahan biaya administrasi bulanan.
BCA juga menyampaikan bahwa terdapat plihan jenis tabungan dengan bebas biaya administrasi, yaitu rekening TabunganKu.Sebagai catatan, melansir dari situs BCA, transaksi debit TabunganKu bebas biaya administrasi untuk 4 transaksi pertama di bulan yang sama. Biaya transaksi debet sebesar Rp2.500 per transaksi akan dikenakan pada transaksi ke-5 dan seterusnya di bulan yang sama.“Penyesuaian tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada segenap nasabah tercinta,” tutur Hera.
Berikut rincian perubahannya:
Jenis Kartu |
Tarik Tunai |
Transfer Antar Rekening BCA |
Transfer Antar Bank |
Transaksi Debit |
||||
Saat Ini |
Per 19 Januari 2024 |
Saat Ini |
Per 19 Januari 2024 |
Saat Ini |
Per 19 Januari 2024 |
Saat Ini |
Per 19 Januari 2024 |
|
TabunganKu |
Rp7 Juta |
Rp7 Juta |
Rp25 Juta |
Rp25 Juta |
- |
- |
- |
- |
Tahapan Xpresi BCA |
Rp7 Juta |
Rp 10 Juta |
Rp25 Juta |
Rp50 Juta |
Rp10 Juta |
Rp20 Juta |
Rp25 Juta |
Rp50 Juta |
Debit BCA Silver/Blue |
Rp10 Juta |
Rp15 Juta |
Rp50 Juta |
Rp100 Juta |
Rp15 Juta |
Rp30 Juta |
Rp50 Juta |
Rp100 Juta |
Debit BCA Gold |
Rp10 Juta |
Rp15 Juta |
Rp75 Juta |
Rp125 Juta |
Rp20 Juta |
Rp40 Juta |
Rp75 Juta |
Rp125 Juta |
Debit BCA Platinum |
Rp10 Juta |
Rp15 Juta |
Rp100 Juta |
Rp150 Juta |
Rp25 Juta |
Rp50 Juta |
Rp100 Juta |
Rp150 Juta |
Tapres |
Rp10 Juta |
Rp15 Juta |
Rp75 Juta |
Rp125 Juta |
Rp20 Juta |
Rp40 Juta |
Rp75 Juta |
Rp125 Juta |
BCA Dollar |
Rp10 Juta |
Rp15 Juta |
Rp25 Juta |
Rp100 Juta |
- |
- |
- |
- |
Lalu bagaimana dengan bank jumbo lainnya seperti Bank Mandiri, BRI, hingga BNI?
Berdasarkan informasi dari Bank Indonesia (BI), hingga November 2023 nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mencapai Rp662,39 triliun.
Meski mengalami penurunan sebesar 0,39% secara tahunan (yoy), transaksi menggunakan kartu tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan uang elektronik dan QRIS yang masing-masing senilai Rp41,30 triliun dan Rp24,90 triliun.
Berikut informasi yang dihimpun Bisnis mengenai biaya admin kartu debit Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BCA dari masing-masing situs resmi bank pada Rabu (3/1/2024):
- Biaya Administrasi Bank Mandiri
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (4/1/2023). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Kartu debit Mandiri terdiri dari dua jenis, yaitu Kartu GPN dan Kartu Visa. Dalam situs resminya disebutkan untuk jenis kartu GPN biaya kartu dan biaya rekening dibebankan terpisah ke rekening nasabah.
Sementara, untuk Kartu debit Visa biaya kartu dibebankan setiap bulan sesuai tanggal aktivasi kartu. Berikut rincian biaya admin kartu debit Mandiri:
No | Jenis Kartu | Biaya | |
---|---|---|---|
1 | GPN | Silver GPN | Rp3.500 |
2 | Gold GPN | Rp5.000 | |
3 | Platinum GPN | Rp8.500 | |
4 | TabunganMU | Rp2.000 | |
5 | VISA | Virtual VISA | Rp1.000 |
6 | Gold VISA | Rp5.500 | |
7 | Platinum VISA | Rp8.500 | |
8 | Bisnis Gold | Rp5.500 | |
9 | Bisnis Platinum | Rp10.000 |
- Biaya Adminsitrasi di BRI pada 2024
Mesin ATM BRI/badami.bandung
Biaya admin kartu BRI bervariasi, dari gratis hingga Rp6.000 per bulannya, tergantung jenis kartu dan tabungan.
Berikut rincian biaya kartu debit BRI:
Tabungan | Keterangan | Biaya (Rp) |
---|---|---|
BritAma | Biaya Kartu | 6.500 |
BritAma X | Biaya Kartu | Gratis |
BritAma Bisnis | Biaya Kartu | Gratis |
Simpedes | Biaya Kartu | GPN Classic 2.500, GPN Gold 6.000 |
Simpedes Bisa | Biaya Kartu | GPN Classic 2.500, GPN Gold 6.000 |
Giro BRI | Biaya Kartu | Classic 3.500, Gold 4.500, Platinum 6.500 |
- Biaya administrasi di BNI pada 2024
Nasabah bertransaksi di ATM BNI/Istimewa
Salah satu jenis kartu debit yang diterbitkan BNI adalah Kartu Debit BNI Mastercard. Untuk bisa mendapatkan kartu debit ini, nasabah harus membuka rekening Taplus/Taplus Bisnis di jaringan kantor Cabang BNI maupun BNI DigiCS di seluruh Indonesia.
Kartu debit ini terdiri dari 3 jenis, yaitu Silver, Gold, dan Platinum yang berbeda biaya admin per bulannya. Berikut biaya admin kartu debit BNI Mastercard per bulan:
Silver: Rp4.000
Gold: Rp7.500
Platinum: Rp10.000