Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Sektor Perbankan Kompak Merah Hari Ini, Ada Apa?

Sejumlah saham perbankan mengalami penurunan pada hari ini, dari bank jumbo hingga bank digital.
Ilustrasi bank/shutterstock
Ilustrasi bank/shutterstock

Bisnis.com, JAKARTA — Saham sektor perbankan rontok pada perdagangan Senin (2/6/2025). Bahkan saham bank berkapitalisasi jumbo kompak lesu hari ini. 

Berdasarkan data perdagangan hari ini, saham bank pelat merah seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 4,49% atau 200 poin pada 14.30 WIB ke level Rp4.250 per saham. 

Lalu saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melemah 4,25% atau 225 poin ke level Rp5.075 per saham pada waktu yang sama. Selanjutnya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terkontraksi 3,56% atau 160 poin ke Rp4.330 per saham. 

Saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) anjlok 3,98% atau 50 poin ke Rp1.205 per saham. Saham anak usaha Bank Mandiri yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) jatuh sangat dalam, menyentuh 7% atau 210 poin ke Rp2.790 per saham 

Tidah hanya bank pelat merah, saham swasta lain juga terkontraksi. Saham BCA (BBCA) tergelincir 2,93% atau 275 poin ke level Rp9.125 per saham. Saham PT CIMB Niaga Tbk. (BNGA) lesu 1,97% atau 35 poin ke Rp1.745 per saham hari ini. 

Selain itu, sejumlah saham-saham bank digital ikut terguncang. Data perdagangan menunjukkan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) melemah 1,35% atau 10 poin ke Rp730 per saham. 

Selanjutnya ada PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) yang turut mencatatkan pelemahan pada perdagangan hari ini dengan penurunan 2,99% atau 5 poin ke Rp162 per saham.

Lalu ada saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) yang terpantau terkoreksi 3,31% atau 8 poin ke Rp234 per saham. Saham PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) anjlok 2,99% atau 5 poin ke Rp162 per saham.

Sebelumnya, Retail Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Indri Liftiany Travelin Yunus menjelaskan para pelaku pasar diperkirakan akan tetap berhati-hati dalam membuat keputusan pekan ini, mengingat perdagangan dalam sepekan ke depan yang akan berlangsung hanya dalam 4 hari perdagangan (2-5 Juni) karena ada libur Hari Raya Iduladha. 

Di sisi lain, pelaku pasar juga menanti keputusan final mengenai rencana-rencana kebijakan Donald Trump, mengingat Pengadilan Perdagangan Internasional Amerika Serikat telah menyatakan bahwa mayoritas tarif Trump dinyatakan ilegal dan diblokir.

“Para pelaku pasar juga menanti serangkaian data ekonomi terutama Non-Farm Payrolls sebagai salah satu indikator utama untuk The Fed membuat kebijakan selanjutnya. Kami memprediksi bahwa IHSG akan bergerak bervariasi cenderung menguat dalam rentang support 7.140 dan resistance 7.320,” kata Indri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper