Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Resona Perdania Berniat Masuk BUKU III

PT Bank Resona Perdania berniat naik kelas dari kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II ke BUKU III.
Ilustrasi/www.udku.com.au
Ilustrasi/www.udku.com.au

Bisnis.com, JAKARTA-PT Bank Resona Perdania berniat naik kelas dari kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II ke BUKU III.

Presiden Direktur Bank Resona Perdania Atsushi Tahara mengatakan, pihaknya sadar untuk bisa bersaing di iklim bisnis Indonesia perlu skala bisnis yang besar.

Oleh karena itu, pemegang saham perseroan berencana menambah modal agar bisa naik kelas ke BUKU III. Namun, dia tidak menjamin naik kelas tersebut akan dilaksanakan tahun ini.

"Rencana naik kelas sudah dibahas secara internal. Itu tergantung dari pemegang saham," katanya dalam konferensi pers perayaan ulang tahun ke-60 Bank Resona Perdania di Jakarta, Kamis (1/2).

Posisi modal inti Bank Resona saat ini Rp2,5 triliun. Atsushi menuturkan, agar bisa naik ke BUKU III mereka butuh tambahan modal Rp2,5 triliun lagi.

"Sebelum itu kami perlu tingkatkan aset dulu," imbuhnya.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, per September 2017 total asetnya tercatat senilai Rp14,5 triliun.

Total kredit yang disalurkan per September 2017 senilai Rp10,1 triliun. Tahun ini bank asal Jepang tersebut menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 11%-12%.

Kredit yang disalurkan perseroan seluruhnya dialokasikan ke segmen korporasi, utamanya untuk perusahaan lokal yang punya jaringan bisnis ke Jepang.

Sekitar 50% dari kredit korporasi tersebut dialokasikan ke sektor manufaktur. Sedangkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sebesar 1,9% gross.

Peluang lain yang dilirik Bank Resona adalah sektor pariwisata. Atsushi menjelaskan, jumlah turis dari Indonesia ke Jepang cenderung meningkat. Oleh karena itu, sektor pariwisata juga merupakan pasar yang akan digarap tahun ini.

Bulan ini perseroan juga akan meluncurkan produk teknologi finansial yaitu pembukaan rekening menggunakan ponsel pintar.

Mereka juga akan memanfaatkan teknologi blockchain dalam proses pengiriman uang antara Jepang dan Indonesia. Menurut Atsushi, teknologi tersebut sudah lumrah dipakai di Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper