Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Resona Perdania mencatat kenaikan modal inti yang dimiliki perseroan sebesar Rp3 triliun menjadi lebih dari Rp5 triliun per 29 Juni 2022.
Presiden Direktur PT Bank Resona Perdania Ichiro Hiramatsu mengungkapkan aksi korporasi yang dilakukan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan daya tahan bank atau bank resilience terhadap risiko.
Bukan hanya untuk meningkatkan daya tahan bank, tetap juga sebagai buffer shock di tengah dampak Covid-19 yang masih terasa dan situasi ketidakpastian perekonomian global saat ini.
“Selain itu, upaya peningkatan modal inti tersebut sekaligus untuk mendukung pertumbuhan usaha Bank [Bank Resona Perdania] melalui ekspansi kredit, khususnya pada segmen nasabah lokal sehingga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia,” jelas Hiramatsu dalam keterangan tertulis, Kamis (30/6/2022).
Hiramatsu mengatakan dalam kondisi yang menantang akibat masih berlanjutnya dampak pandemi Covid-19, Bank Resona Perdania secara konsisten memberikan pelayanan terbaik kepada para nasabah dan tetap berupaya mencapai target yang telah ditetapkan melalui strategi pengelolaan kualitas aset produktif, pengelolaan sumber pendanaan, dan efisiensi biaya operasional.
“Seiring dengan peningkatan kapasitas permodalan dan skala bisnis bank, tahun 2022 yang merupakan resurgence year, bank melakukan rekonstruksi organisasi dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia antara lain dengan reorganisasi pada fungsi marketing,” ujarnya.
Baca Juga
Untuk diketahui, Bank Resona Perdania merupakan bank joint venture pertama di Indonesia yang beroperasi sejak 1 Februari 1958, Bank ini merupakan bukti nyata usaha Indonesia dan Jepang dalam meningkatkan kerja sama ekonomi, khususnya di sektor perbankan.
Adapun pemegang saham pengendali berasal dari 2 bank Jepang, yaitu Resona Bank, Ltd. dan The Bank of Yokohama, Ltd. Lebih lanjut, bank ini memiliki produk dan layanan solusi keuangan yang beragam, antara lain penyaluran kredit, pendanaan, treasury, impor, ekspor, bank garansi, dan kegiatan transaksi perbankan lainnya.