Bisnis.com, JAKARTA—PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menargetkan perolehan premi dari asuransi pangan pada tahun ini bisa meningkat sebesar 50% dari capaian tahun lalu.
Direktur Operasi Ritel Jasindo Sahata L. Tobing mengatakan pada tahun ini perolehan premi dari asuransi pangan ditargetkan bisa mencapai Rp300 miliar atau meningkat jika dibandingkan capaian tahun lalu yaitu Rp200 miliar.
“Faktor yang mendorong kenaikan karena adanya perluasan produk yang kami lakukan pada tahun ini,” kata Sahata, Jumat (2/2/2018).
Berdasarkan penjelasannya, produk yang termasuk kedalam asuransi pangan antara lain adalah asuransi usaha tani jagung, asuransi usaha tani cabai, asuransi usaha tani tebu, dan asuransi usaha tani padi.
Sebelumnya, perusahaan asuransi kerugian berpelat merah itu hanya memasarkan produk asuransi usaha tani padi (AUTP) yang juga merupakan program pemerintah. Kemudian, Jasindo melakukan perluasan produk dengan merambah asuransi usaha tani jagung.
Menurutnya, pengembangan produk ke hasil pertanian lainnya dilakukan untuk menjamin kesejahteraan para petani, karena adanya perlindungan dari risiko gagal panen.
Khusus asuransi usaha tani padi (AUTP), dia menuturkan program itu merupakan program pemerintah. Dari total premi asuransi pangan yang diterima Jasindo, sekitar 95% berasal dari AUTP dengan subsidi dari pemerintah.
Akan tetapi, dia mengatakan pada tahun ini pihaknya juga akan mengembangkan produk AUTP secara komersial.
Target pemasaran produk AUTP sepanjang 2018 lewat kerja sama dengan pemerintah ditargetkan mencapai 1 juta hektare lahan, atau cenderung sama dengan capaian tahun lalu, sedangkan untuk yang komersial ditargetkan bisa mencapai 200.000 hektare lahan.
“Mayoritas premi AUTP memang masih berasal dari program pemerintah, tetapi tahun ini kami targetkan premi yang komersial bisa naik menjadi 20%,” ujarnya.
Sahata mengaku optimistis target pemasaran produk AUTP pada tahun ini bisa tercapai, karena pihaknya telah menjalin sinergi dengan Kementerian Pertanian dan dinas pertanian di daerah setempat yang mewajibkan para petani yang mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk mengikuti program AUTP yang diselenggarakan Jasindo.
Sementara itu, sepanjang 2018, Jasindo menargetkan perolehan premi bisa mencapai Rp5,8 triliun atau naik 9,43% jika dibandingkan capaian pada 2017 yaitu Rp5,3 triliun.
Dari target tersebut, segmen ritel ditargetkan bisa berkontribusi sebesar 40% atau mencapai Rp2,3 triliun. Target perolehan premi dari segmen ritel pada tahun ini juga diproyeksikan naik 21,05% jika dibandingkan capaian pada 2017 yaitu Rp1,9 triliun.
Sahata mengungkapkan lini bisnis asuransi kendaraan bermotor diprediksi akan menjadi kontributor utama dengan target perolehan premi sebesar Rp750 miliar.
Selanjutnya, lini bisnis asuransi harta benda Rp310 miliar, asuransi kesehatan Rp300 miliar, asuransi aneka Rp400 miliar, sedangkan Rp540 miliar sisanya disumbang dari berbagai lini bisnis lainnya.