Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) mencatatkan mencatatkan penyaluran kredit mikro. Per akhir 2017, kredit mikro tercatat senilai Rp5,45 triliun, turun 23% dibandingkan dengan posisi pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp7,16 triliun.
Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengatakan, bisnis mikro BTPN memang mengalami penurunan sejak pemerintah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Bisnis mikro kita memang menurun. Saat ini jika dibandingkan dengan kondisi tertingginya mungkin tinggal 50%," ujarnya dalam paparan kinerja BTPN di Jakarta, Rabu (14/2/2018).
BTPN tidak melihat kondisi ini sebagai hambatan pertumbuhan kredit bank karena di satu sisi, pembiayaan untuk segmen nasabah usaha kecil dan menengah (UKM) justru meningkat hingga 25% sepanjang tahun lalu.
BTPN melihat kebutuhan nasabah mereka sudah banyak berubah ke plafon yang lebih tinggi, sehingga pembiayaan pun bergeser ke sektor UKM.
"Saya pikir tidak masalah, nasabah tetap terlayani lewat KUR," kata Jerry.
Jika dibandingkan dengan suku bunga KUR yang hanya sebesar 9%, BTPN sampai dengan 31 Januari 2018 menawarkan bunga kredit mikro dengan acuan 16,5%.
Penyaluran kredit BTPN secara umum tumbuh 3% secara year on year dari Rp63,2 triliun menjadi Rp65,3 triliun pada akhir Desember 2017.
Kualitas kredit pun terjaga pada rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di level 0,9%.
Pertumbuhan kredit antara lain ditopang oleh penyaluran kredit ke segmen UKM mencapai Rp11,6 triliun atau tumbuh 25% secara year on year dari posisi Rp9,3 triliun.