Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank MNC Internasional Tbk. bersikeras mempertahankan strategi anorganiknya berupa rencana akuisisi terhadap bank lain yang sama-sama fokus terhadap kredit konsumer.
Presiden Direktur Bank MNC Benny Purnomo mengatakan, sebetulnya sudah ada beberapa bank yang sempat mendekat terkait akuisisi tersebut. Tapi, sampai sekarang belum ada yang cocok baik dari segi harga maupun aspek teknis lain.
“Pada waktu itu sudah ramai diberitakan kan Bank Pundi tetapi ternyata Bank Pundi menjadi Bank Banten. Beberapa waktu lalu juga sempat ada dua sampai tiga yang ajak tuanngan tetapi tidak jadi, hampir tetapi tidak jadi,” ucapnya kepada Bisnis, di Jakarta, Rabu (14/2/2018).
Sejak awal, Bank MNC mengutarakan bahwa calon yang akan dipinang berasal dari bank umum kegiatan usaha (BUKU) 1 atau 2. Selain itu, kriteria lain yang menjadi syarat mutlak adalah kandidat haruslah memiliki fokus bisnis kepada kredit konsumer.
Benny menyatakan, sekalipun ada calon yang sudah cocok dari segi harga tetapi tidak terlalu fokus kepada segmen konsumer maka perseroan takkan mau. Bank MNC memprioritaskan kandidat yang memiliki orientasi sama dengan bisnis yang dijalani perusahaan selama ini.
“Kalau sesama fokus ke konsumer maka infrastrukturnya sudah terbangun, kalau calonnya tidak fokus ke konsumer maka nanti harus membangun infrastruktur baru untuk kredit konsumernya. Kan mending pilih yang infrastrukturnya sudah ada,” kata Benny.
Pendanaan untuk merealisasikan rencana akuisis bank kecil lain oleh anak usaha MNC Group pada 2018 ini berasal dari rights issue. “Tahun ini kami akan rights issue sekitar Rp450 miliar untuk sejumlah ekspansi bisnis, berapa persen alokasi untuk akuisisi yang tahu holding,” ujar Benny.
