Bisnis.com, JAKARTA — Bagi PT Bank Artos Indonesia Tbk., secara umum permintaan kredit di sektor rumah tangga mengarah untuk pendanaan hunian alias kredit pemilikan rumah (KPR).
Direktur Utama Bank Artos Reinantha Yaputra mengatakan bahwa dalam konteks kredit properti terutama KPR tampaknya pada 2018 maupun tahun-tahun mendatang permintaannya akan terus meningkat. Apalagi, tren yang terjadi sekarang adalah suku bunga yang terus turun.
“Kebutuhan [kredit rumah tangga] terutama untuk kebutuhan hunian masih tinggi khususnya jenis rumah sederhana sampai dengan menengah,” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Senin (19/2/2018).
Berdasarkan Statistik Sistem Keuangan Indonesia (SSKI) yang dilansir Bank Indonesia diketahui bahwa kredit rumah tangga per November tahun lalu mencapai Rp1,08 triliun dengan NPL 1,79%. Nilai itu tumbuh sekitar 11,87% secara year on year.
Sejauh ini, data kredit rumah tangga sampai dengan November tahun lalu merupakan yang teranyar dipublikasikan SSKI BI. Angka realisasi hingga penghujung 2017 belum keluar tetapi melihat data selama 2012 – 2016, setiap penghujung tahun besaran penyaluran kredit rumah tangga terus meningkat.