Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Ganesha Tbk. mengklaim berkat basis permodalan yang jauh lebih kuat tercapailah pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 20% (yoy) menjadi Rp2,903 triliun per akhir tahun lalu.
"Kredit diklaim terdiversifikasi dengan baik ke beragam sektor," ujar Presiden Direktur Bank Ganesha Surjawaty Tatang melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (21/2/2018). Diapun mengimbuhkan, kini total aset perseroan mencapai Rp. 4,582 triliun atau naik 8% (yoy).
Pada sisi kewajiban, total pendanaan juga meningkat secara substansial mencapai Rp3,381 triliun per akhir tahun lalu setara dengan pertumbuhan 24% (yoy). Pemacunya dalah kenaikan penghimpunan dana murah tabungan sebesar 121% (yoy) menjadi Rp463 miliar, giro tumbuh 56% (yoy) Rp784 miliar, serta deposito meningkat 6% (yoy) ke level Rp2,134 triliun.
"Alhasil rasio CASA jauh membaik menjadi 36,9% pada akhir 2017 dibandingkan dengan 26,1% pada tahun sebelumnya," tutur Surjawaty.
Bank Ganesha selalu mengklaim pihaknya selalu berpegang kepada prinsip kehati-hatian perbankan dan terus mencatatkan perbaikan kualitas aset. Hal ini didukung oleh pemulihan kredit bermasalah yang kuat selama periode tersebut. NPL gross membaik ke level 0,81% sedangkan net 0,20%.
Surjawaty mengutarakan bahwa 2017 merupakan tahun yang penuh prestasi dan perseroan mampu mempertahankan kinerja operasional yang solid serta neraca yang kuat. Hal ini terpengaruh momentum yang baik pada bisnis perbankan ritel dan komersial.
"2018 ini kami akan terus memperkuat strategi bisnis kami menuju customer centric dengan membangun hubungan berdasarkan pemahaman pelanggan secara mendalam," kata dia.