Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bank, terutama perbankan syariah yang terkait dengan bank pelat merah ikut ambil bagian dalam pemasaran sukuk ritel (Sukri) SR-010.
SR-010 adalah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara yang dijual kepada investor WNI perseorangan di pasar perdana. SR-010 diterbitkan dalam mata uang rupiah dan dipasarkan melalui agen penjual yang telah ditunjuk pemerintah.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI telah menunjuk 22 agen penjual, termasuk sejumlah bank syariah, yang akan mulai menawarkan (booking period) SR-010 mulai 23 Februari -14 Maret 2018.
PT Bank BNI Syariah menyatakan akan ikut memasarkan sukri dengan target sebesar Rp100 miliar. BNI Syariah terlibat sebagai subagent dari induknya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan sebagai agen.
“Ini adalah tahun kedua BNI Syariah sebagai Sub Agen BNI dalam menjual sukuk ritel. Target penjualan sekitar Rp100 miliar,” kata Plt Direktur Utama Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo, Kamis (22/2/2018).
Guna lebih mengoptimalkan pemasaran, kali ini BNI Syariah akan bersinergi dengan BNI untuk turut memasarkan kepada nasabah di seluruh cabangnya. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya di mana sukri hanya dipasarkan di 10 kantor cabang piloting.
Pada kesempatan sebelumnya, PT Bank Syariah Mandiri juga menyatakan siap menjual sukri (SR) 010 sampai dengan Rp500 miliar. Adapun booking SR-010 dapat dilakukan di seluruh cabang BSM di Indonesia.
Tanggal penerbitan SR-010 adalah 21 Maret 2018. Dengan tenor tiga tahun, SR-010 akan jatuh tempo pada tanggal 10 Maret 2021.
“Alhamdullilah, kami memperoleh kepercayaan Pemerintah sebagai agen penjual Sukuk Ritel sejak pertama kali terbit yaitu dari seri SR-001 hingga yang terbaru ini, seri SR-010,” kata Edwin Dwidjajanto, Distribution and Services Director Mandiri Syariah.
Seperti sukuk ritel sebelumnya, tambah Edwin, SR-010 memiliki nilai nominal per unit Rp1 juta, minimal investasi per peserta adalah Rp5 juta dan maksimal Rp5 miliar.
“Kali ini kami memberikan fitur spesial bagi nasabah yaitu gratis Asuransi sebesar Rp25 juta berupa perlindungan kecelakaan diri selama dua bulan,” tuturnya.
Berdasarkan data historis, mayoritas investor Sukuk Ritel di BSM adalah ibu rumah tangga dan pegawai swasta dan pensiunan.
Edwin menyatakan, SR-010 dapat menjadi recruiter product dalam meningkatkan jumlah nasabah baru. Penambahan nasabah baru akan memberi dampak rentetan atau multiplier effect terhadap penjualan produk BSM lainnya.
"Investor dapat menjual SR-010 di pasar sekunder setelah meng-hold minimal satu periode bagi hasil (kupon). Sebagai agen penjual kami siap menjadi standby buyer di pasar sekunder," tutur Edwin.
Dia menjelaskan, setiap tahunnya tren investor yang membeli sukri di BSM mengalami peningkatan lantaran dinilai aman dan terjamin, mudah prosesnya, terjangkau, berprospek bagus, dan sesuai dengan prinsip syariah.
Untuk instrumen SR-009 tahun lalu, BSM membukukan penjualan Rp508 miliar dengan jumlah nasabah 2.331 orang.
Ketika dihubungi terpisah, PT Bank BRI Syariah juga menyatakan hal senada. Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. itu siap melibatkan semua kantor cabang dan kantor cabang pembantu untuk memasarkan Sukri tahun ini.
“Kami ikut, dengan jumlah target sebesar Rp200 miliar,” kata Direktur Utama BRI Syariah Moch. Hadi Santoso kepada Bisnis, Kamis (22/2/2018).
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. akan ikut menjual sukri, baik secara langsung maupun melalui unit usaha syariahnya.
Direktur BTN Budi Satria mengungkapkan sebagai agen penjual, pihaknya ditargetkan memasarkan sebesar Rp500 miliar. “Kami optimistis [penyerapan oleh investor] akan lebih baik daripada tahun lalu,” tuturnya.
Secara terpisah, Kepala Divisi Syariah Bank BTN Marissa Gemiralda menambahkan kontribusi dari UUS BTN ditargetkan sebesar Rp100 miliar.
Di luar bank yang berkaitan dengan pemerintah, beberapa bank swasta juga optimistis dapat memasarkan sukri tahun ini, seperti PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
Kepala Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia Herwin Bustaman menyampaikan jumlah sukri yang akan dipasarkan tahun ini tidak berbeda dengan realisasi tahun lalu. “Kami salah satu selling agent untuk sukuk ritel SR-01, target kami kurang lebih sama dengan tahun lalu.”