Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan investor asing lebih baik masuk ke Indonesia untuk berinvestasi di perbankan, daripada nasabah dalam negeri yang ke luar untuk bertransaksi.
Menanggapi hal tersebut, Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk. Budi Satria mengatakan, sampai batas-batas tertentu memang diperlukan kehadiran perbankan asing yang akan membawa masuk nasabahnya berinvestasi di Indonesia.
"Tidak bisa dipungkiri, investor dari luar negeri seringkali lebih merasa aman kalau investasinya di luar negeri dilakukan melalui bank yang telah familiar bagi mereka sendiri," katanya kepada Bisnis, Kamis (15/3/2018).
Selain itu, perbankan asing juga membawa standar layanan, transaksi dan produk yang dapat menjadi pembanding bagi perbankan domestik untuk meningkatkan kualitas layanan dan produknya.
Direktur PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, bank-bank dalam negeri termasuk BPD sesunggunya siap untuk menampung dana milik nasabah dalam negeri.
"Berdasarkan data market share bank asing sudah sebesar 27.2% dan cabang asing 5,6% di indonesia. Sehingga optimalisasi bank domestik bisa diutamakan dengan regulasi mendukung," katanya.
Sedangkan Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Taswin Zakaria mengatakan, keluar tidaknya dana dari Indonesia tergantung produk investasi yang ditawarkan. "Kalau instrumennya di luar negeri tetap saja dana bisa keluar," jelasnya.