Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mempertimbangkan untuk menghentikan pemasaran produk mikro Asuransi Mikro Penuh Cinta (Si Peci).
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan produk yang dirilis Oktober 2014 ini tak dikelola dengan baik oleh konsorsium.
"[Produk asuransi mikro] Punya anggota lebih bagus sementara Si Peci-nya kurang bagus. Kami mau evaluasi ulang," ujarnya di Jakarta, belum lama ini.
Namun, lanjut Togar, ada pula opsi untuk mempertahankan produk tersebut dengan sejumlah pembenahan. Menurutnya, anggota konsorsium lebih kreatif dalam mendesain dan memasarkan produk asuransi mikronya, sehingga Si Peci kalah bersaing.
Awalnya, peluncuran produk tersebut lebih bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah terhadap pentingnya perlindungan dini. Togar menilai tidak masalah jika nantinya produk ini dihentikan, tapi industri tetap memasarkan produk asuransi mikro masing-masing.
"Ke depan kami berharap akan lebih baik, kami mau kumpulkan anggota dulu. Mau tanyakan lagi apakah berhenti atau lanjut [memasarkan Si Peci]," tambahnya.
Si Peci diketahui diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama pelaku industri, bersamaan dengan lima produk asuransi mikro generik lainnya, yakni Rumahku, Si Bijak, Warisanku, Erupsi dan Tsunami.
Sebanyak enam produk tersebut diketahui adalah bagian dari grand design asuransi mikro OJK yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap asuransi. Masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap asuransi diyakini sebagai penyebab utama industri asuransi sulit berkembang.