Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jasa Raharja Bidik Pertumbuhan Pendapatan 7% pada 2018

PT Jasa Raharja (Persero) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 7% pada tahun ini. Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo mengatakan tahun lalu perseoran mencatatkan total pendapatan Rp6,9 triliun. Sementara total santunan mencapai Rp1,9 triliun dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp2,37 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Raharja (Persero) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 7% pada tahun ini.

Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo mengatakan tahun lalu perseoran mencatatkan total pendapatan Rp6,9 triliun. Sementara itu, total santunan mencapai Rp1,9 triliun dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp2,37 triliun.

"Kenaikan (pendapatan) sejalan dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor karena kita captive di situ, sehingga kenaikan [ditargetkan] kurang lebih 5% sampai 7%," kata Budi di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Sedangkan untuk laba, Budi memprediksi akan terjadi penurunan karena penerapan aturan yang menaikkan nilai santunan kecelakaan. Kenaikan sebesar 100% yang ditetapkan mulai 1 Juni 2017 tersebut tak diikuti dengan peningkatan jumlah iuran.

Peraturan yang dimaksud yakni Peraturan Menteri Keuangan RI No.15/PMK/0.10/2017 dan PMK No.16/pmk.010/2017. Selain menetapkan kenaikan nilai santunan, dua aturan tersebut juga menerapkan ketentuan denda progresif .

Pembayaran sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan (SWDKLLJ) yang dilakukan setelah jatuh tempo dikenakan denda sebesar 25% jika terlambat 1 hingga 90 hari dan 50% jika dilakukan pada hari ke-91 sampai 180. Sebelum peraturan tersebut terbit, denda keterlambatan pembayaran SWKLLJ adalah 100%.

"Sehingga itu akan menurunkan pendapatan Jasa Raharja," ujarnya.

Meski tidak ada kenaikan iuran dan kemungkinan laba menurun tahun ini, Budi mengatakan hal itu tak jadi soal. Sebab Jasa Raharja didirikan untuk tujuan sosial dan bukan semata-mata mengejar laba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Anggi Oktarinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper