Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Raharja (Persero) sepanjang 2024 membukukan pertumbuhan laba setelah pajak sebesar 2,6% year on year (YoY) menjadi Rp1,32 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan audited Jasa Raharja yang terbit di harian Bisnis edisi Senin (26/5/2025), tahun lalu perusahaan mencatatkan premi bruto sebesar Rp4,81 triliun, atau tumbuh 1,4% YoY.
Pertumbuhan tersebut diikuti dengan jumlah pendapatan underwriting yang juga meningkat 0,8% YoY menjadi Rp4,71 triliun.
Di sisi lain, klaim bruto tercatat sebesar Rp3,16 triliun atau mengalami pertumbuhan 0,1% YoY. Jumlah beban underwriting juga tumbuh 6,2% YoY menjadi Rp3,67 triliun.
Sepanjang 2024, Jasa Raharja mencatatkan hasil underwriting sebesar Rp1,04 triliun. Angka ini terkoreksi sebesar 14,4% YoY.
Sementara itu, hasil investasi perusahaan periode 2024 tercatat tumbuh 7,9% YoY menjadi Rp1,06 triliun. Portofolio investasi paling besar ditempatkan perusahaan di instrumen reksa dana sebesar Rp7,31 triliun atau turun 1% YoY.
Baca Juga
Instrumen investasi paling besar berikutnya adalah pada Surat Berharga Negara (SBN) yaitu sebesar Rp2,59 triliun atau tumbuh 6,6% YoY.
Meski dari hasil investasi menunjukkan kinerja positif, laba usaha asuransi perusahaan tahun lalu justru terkoreksi sebesar 18,3% YoY menjadi Rp517,88 miliar. Sejalan dengan tren tersebut, total laba komperhensif juga turun 11,2% YoY menjadi Rp1,05 triliun.
Dalam periode 2024, aset Jasa Raharja tercatat tumbuh tipis 0,7% YoY menjadi Rp15,33 triliun. Aset tersebut terdiri dari aset jumlah investasi sebesar Rp14,09 triliun yang tumbuh 1,2% YoY dan jumlah aset bukan investasi sebesar Rp1,24 triliun yang terkoreksi 4,8% YoY.
Sementara itu, ekuitas perusahaan juga mengalami koreksi sebesar 0,3% YoY menjadi 11,64 triliun. Adapun dari tingkat kesehatan keuangan, risk based capital (RBC) Jasa Raharja pada periode 2024 semakin solid berada pada level 786,03% dari posisi tahun sebelumnya berada di level 748,4%.