Bisnis.com, JAKARTA - PT Indosurya Inti Finance (Indosurya Finance) membukukan kenaikan aset senilai 25,6% ditopang oleh pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 11% pada kuartal I/2018, yang antara lain didorong oleh sektor industri kecil dan menengah (IKM).
Managing Director Indosurya Finance Mulyadi Tjung mengatakan,strategi bisnis yang mendukung IKM turut menopang kinerja perusahaan sehingga mengalami pertumbuhan signifikan pada kuartal I/2018.
Pada kuartal I/2018, penyaluran pembiayaan mencapai Rp490,6 miliar, atau tumbuh 11% dari capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp422 miliar. Dari total pembiayaan Rp490,6 miliar tersebut, pembiayaan investasi mendominasi sekitar 70%, sementara 15,5% lainnya merupakan pembiayaan modal kerja, dan sisanya multiguna.
Pertumbuhan juga terjadi pada aset dan ekuitas. Nilai aset perseroan di kuartal pertama tahun ini tumbuh 25,6% (yoy) menjadi Rp3,47 triliun. Sementara ekuitas naik 37,9% (yoy) menjadi Rp1,3 triliun.
"Selama kuartal I/2018 ini, jumlah booking, aset, equity, NPAT dan NPF kami semua mengalami kemajuan apabila dibandingkan dengan tahun lalu," kata Mulyadi kepada Bisnis.com, dikutip Senin (16/4/2018).
Selanjutnya, hingga Maret 2018 perseoran berhasil mencatatkan laba setelah pajak atau net profit after tax (NPAT) sebesar Rp46,5 miliar, atau tumbuh 6,9% dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, rasio kredit macet atau non performing finance (NPF) turun menjadi 1.3%. Ia mengatakan, penurunan sebanyak 23,8% dari tahun lalu dicapai dengan adanya strategi mitigasi risiko yang terintegrasi.
"Yaitu berupa penerapan early warning dan predictive collection ditambah juga dengan pembenahan proses underwriting secara terus menerus," ujar Mulyadi.