Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia berencana memperkuat penetrasi ke pasar ritel dan pengembangan sektor reasuransi yang dinilai potensial, setelah mendapatkan tambahan modal dari penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) yang mulai direalisasikan hari ini, Jumat (18/5/2018).
Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Indra Baruna menilai sejauh ini segmen ritel di industri asuransi umum masih potensial. Hingga akhir Maret 2018, jelasnya, data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menunjukkan segmen ritel baru berkontribusi sekitar 20% dari total pendapatan premi asuransi umum.
“Kami melihat ada kesempatan besar untuk menggarap segmen asuransi ritel maupun pasar reasuransi,” jelas Indra dalam keterangan resmi.
Indra mengatakan dengan modal yang lebih kuat Asuransi Tugu Pratama memiliki kesempatan yang luas untuk berekspansi, baik melalui pengembangan produk ritel, usaha asuransi syariah, reasuransi, maupun bentuk usaha lainnya.
Dana hasil IPO, kata Indra, sekitar 70% akan dialokasikan untuk memperkuat modal perseroan guna pengembangan bisnis, sedangkan selebihnya akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk peningkatan penyertaan modal pada entitas anak, PT Tugu Reasuransi Indonesia.
Anak usaha yang dimiliki melalui PT Tugu Pratama Interindo ini bergerak di bidang reasuransi.
Sebagai informasi, Asuransi Tugu Pratama akan memasuki proses masa penawaran umum perdana saham pada hari ini, 18 Mei 2018 dan kemudian dilanjutkan dengan masa penjatahan pada 24 Mei 2018, serta distribusi saham pada 25 Mei 2018.
Dalam proses IPO, perusahaan asuransi kerugian yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT Pertamina (Persero) ini telah menetapkan harga penawaran saham perdana perseroan sebesar Rp3.850 per saham.